Tuesday, January 23, 2018

MUSIBAH SEBAGAI PENGHAPUS DOSA

*MUHASABAH*

 *_MUSIBAH SEBAGAI PENGHAPUS DOSA_*

Saudaraku rahimakumullah...

*Al-Imam Al-Bukhari* dan *Al-Imam Muslim* rahimahumallah, menyebutkan dalam kitab Shahih keduanya, sebuah riwayat hadits, dari dua orang Sahabat Nabi yang mulia, Abu Sa'id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallau anhu, bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

ما يصيب المسلم من نصب ولا وصب ولا هم ولا حزن ولا أذى ولا غم، حتى الشوكة يشاكها، إلا كفرالله بها من خطاياه

_"Tidaklah seorang muslim tertimpa oleh kepayahan, penyakit, keguncangan, kedukaan, rasa sakit, maupun kesulitan, sampai-sampai duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya."_

(HR *AL-IMAM AL-BUKHARI* No. 5642 dan *IMAM MUSLIM* No. 2573)

Hikmah yg bisa kita ambil dari hadits yang mulia ini, di antaranya adalah :

1. Bahwa segala sesuatu yang menyakitkan dari apa yang menimpa orang-orang yang beriman (yakni musibah), *akan menyucikannya dari dosa-dosanya* (tentunya dgn syarat, dia tetap bersabar dan ridho dengan takdir Allah SWT yang menimpanya tersebut...

2. Bahwa sekecil apapun musibah yang  menimpa seseorang, akan menjadi *kaffaroh* (penghapus dosa-dosa) baginya.

3. Hendaknya seseorang senantiasa *bersabar* dan *ridha* (menerima dengan sepenuh hati) terhadap apapun musibah dan cobaan yang menimpanya, agar dengannya dia mendapat pahala yang besar, dan dihapuskannya dosa-dosanya.

4. *Hakekat orang yang tertimpa musibah dan celaka*, adalah orang yang diuji dengan berbagai musibah atau penderitaan, tetapi dia tidak sabar dan tidak ridha dengannya, bahkan dia marah-marah karenanya.

Orang semacam ini, tidak mendapatkan keutamaan "penghapusan" dosa-dosa karena musibah tersebut, tetapi justru dia mendapatkan dosa dan murka Allah SWT kepadanya.

Karena itulah wahai saudaraku, khususnya yang sedang mendapatkan musibah, apakah itu mereka yang sedang diuji dengan sakit, atau musibah-musibah yang lainnya, hendaknya bersabar dan ridho dengan takdir Allah SWT yang berlaku kepadanya.

Agar dengannya, akan mendapatkan keutamaan yang besar tersebut, yakni dihapuskannya dosa-dosa dari dirinya.

_Wallahua'alam bishawab_
Share:

0 comments:

Post a Comment