Wednesday, December 14, 2016

Bait-bait peneguh Jiwa #12

🛤 *Bait-bait Peneguh Jiwa#12* 🛤
_13 Rabiul Awwal 1438H_

*Jalan Menuju Keikhlasan*

Mencapai keikhlasan adalah perkara yang berat, sulit dan menuntut seorang hamba untuk mencari pertolongan-pertolongan yang dapat membantu dirinya dan memudahkan jalannya menuju Allah.
Allah swt. telah mengetahui sejauh mana kelemahan dan ketidakmampuan kita untuk melewati rintangan-rintangan itu dan kekalahan kita yang terus-menerus di hadapan rayuan dunia dan tuntutan nafsu.

Allah swt. tidak menuntut kepada orang yg menghendaki keikhlasan kepadaNya kecuali hanya untuk memohon pertolongan kepadaNya, sebab keutamaan dan kemurahan apalagi yang lebih baik dari itu.

Meminta pertolongan kepada Allah diwujudkan dengan merasa lemah, rendah, dan selalu mengakui sejauhmana kelemahan dan kebutuhan kita kepada Allah.
Dan *kalau Allah membiarkan kita* maka kita akan hancur dan akan menjadi budak hawanafsu kita sendiri, kita akan menjadi pengikut setan dan tenggelam di dalam lautan dunia.
Kenapa tidak, padahal Allah swt. telah membuat kita menjadi cinta kepada iman dan taat serta membuat kita menjadi benci dengan kekafiran, kefasikan, dan maksiat.

Ibnul Qayyim berkata,
_"Seorang hamba berada diantara Allah dan musuh-musuhnya yaitu setan-setan manusia dan jin. Kalau Allah menjaga dan melindunginya dari mereka maka mereka tidak akan mendapatkan jalan menuju kepadanya, dan apabila Allah berpaling darinya dan melimpahkan urusannya kepada dirinya sendiri meskipun hanya sekejap maka mereka akan dapat mengalahkannya."_

Ibnu Athaillah berkata dalam _Al-Hikam_nya yang mulia,
_"Telitilah dengan sifat-sifatmu maka Allah akan membekalimu dengan sifat-sifatNya, telitilah dengan kerendahanmu maka Allah akan membekalimu dengan kemuliaanNya, telitilah dengan kelemahanmu maka Allah akan membekalimu dengan kekuasaanNya, dan telitilah dengan ketidakmampuanmu maka Allah akan membekalimu dengan daya dan kekuatanNya"_

Allah swt. menginginkan dari kita agar selalu meneliti sifat-sifat kehambaan kita kepadaNya,
Yaitu kerendahan, kelemahan, ketertundukan, dan penyerahan agar Allah membekali kita dengan sifat-sifat ketuhanan yaitu dukungan, kebenaran, dan pertolongan, sebagaimana difirmankan oleh Allah,
_"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah"_
*(QS.Ali Imran: 123)*

Sumber:
_Rakaizud Dakwah_ ( *Dr.Majdi Al-Hilali*)

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
#Hasbunallahwani'malwakiil
#Ni'malmawlawani'malwakiil
#RimbawanMuslim
#SalingWasiatmenetapiKesabaran
Share:

Bait-bait peneguh jiwa #13

🎍 *Bait-bait Peneguh Jiwa #13* 🎍
_15 Rabiul Awwal 1438H_

*Berselimut dengan pakaian ketundukan*
Saudaraku...
Belenggulah jiwa-jiwa kalian dengan tali kekang!
Belenggulah kerinduan di hati-hati kalian dari kemaksiatan, bacalah lembaran-lembaran _'ibrah_ (pelajaran) dengan penuh pemahaman.

*Wahai Ajal* yang *selalu mengikuti*-nya dan impiannya jauh kedepan, janganlah berlumur dengan segala kejahatan.
Waspadailah wahai yang sedang terlelap, betapa panjang masa yang engkau lalaikan.
*Dunia ini seluruhnya hanyalah impian,* dan yang paling manis padanya hanyalah mimpi yang kacau tak beraturan.

Pemikiran orang dewasa di dunia ini seperti anak-anak.
Siapa mengalahkan nafsunya, dialah yang perkasa.
Sungguh *kelalaian ini telah menggunung dan musibah telah berdatangan*,
_Innalillahi wainna ilaihi raaji'uun.._

*Wahai yang menempuh usia dengan melanggar batasan-batasan Allah _Subhanahu wata'ala_!*
Tangisilah musibah yang menimpa dirimu, barangkali engkau seorang yang terusir.
*Wahai orang yg umurnya semakin melaju!*
Masa yang tlah lalu tak akan kembali padamu.
Peringatan demi peringatan telah memperdengarkan nasihat dan petunjuknya kepadamu.

Ubanpun telah mengabarkan bahwa *engkau sedang menuju kematian* dan akan diratapi orang,
Bahkan lisan _i'tibar_(peringatan) telah berseru memanggilmu.
_"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju TuhanMu"_
(Al-Insyiqaq : 6)

Saudaraku..
*Ini adalah saat-saat untuk kembali kepada Allah _subhanallahu wata'ala_...*
Beristighfarlah dan angkatlah diri dari lembah dosa dan kenistaan!
_"Barangsiapa yang tlah berusia empat puluh tahun sedang kebakaikannya belum mengalahkan keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap memasuki api neraka"_

Wahai orang-orang yg kelalaiannya tlah menimbun dan mabuknya telah berkepanjangan, renungkanlah kelembutan Tuhan dan kebaikanNya kepadamu.
Cucilah mukamu dengan tetesan air mata, kemudian *berselimutlah dengan pakaian ketundukan dan kerendahan*!

Sumber:
*Lautan Air Mata* (Ibnul Jauzy)
Share:

Monday, December 12, 2016

Kaos Kaki Bolong

*KAOS KAKI BOLONG*

Seorang ayah yang terkenal dan kaya raya  sedang sakit parah.  Menjelang ajal menjemput, dikumpulkanlah anak2nya.

Beliau berwasiat:
_Anak2ku, jika Ayah sudah dipanggil Allah Yang Maha Kuasa, ada permintaan Ayah kepada kalian_

_*" Tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan Ayah walaupun kaos kaki itu sudah bolong, Ayah ingin memakai barang kesayangan yg penuh kenangan semasa merintis usaha di perusahaan Ayah dan minta tolong kenangan kaos kaki itu dikenakan bila Ayah dikubur nanti."*_

Akhirnya sang ayah wafat.
Ketika mengurus jenazah dan saat akan dikafani, anak2nya minta ke ustadz agar almarhum diperkenankan memakai kaos kaki yang robek itu sesuai wasiat ayahnya.

Akan tetapi sang Ustadz menolaknya.
_*" Maaf secara syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang di perbolehkan dikenakan kepada mayat."*

Maka terjadilah perdebatan antara anak2 yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak ustadz yang melarangnya

Karena tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat sekaligus Notaris keluarga tersebut.

Sang notaris menyampaikan Surat Wasiat, ayo kita baca bersama sama siapa tahu ada petunjuk".

Maka dibukalah Surat Wasiat almarhum untuk anak2nya yang dititipkan kepada Notaris tersebut.

Ini bunyinya:
_*"Anak2ku, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaos kaki bolong kepada jenazah ayah".*

_*" Lihatlah anak2ku, padahal harta ayah sangat banyak, uang, beberapa mobil, tanah, kebun dan sawah, rumah mewah, tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah meninggal dunia".*
_*" Bahkan kaos kaki bolong saja tidak boleh dibawa mati."*

*_Begitu tidak berartinya harta dunia, kecuali iman dan amal kebaikan kita"._*

Anak2ku inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang hanya sementara.

*Pada akhirnya teman sejati kita hanyalah Iman dan Amal  Shalih.*

_" Salam sayang dari ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan menuju Ridlα Allah SWT"._

Marilah ini sebagai renungan bagi kita semua.

_Orang tua tidak takut miskin memberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka._
_Tapi banyak anak sering takut kekurangan saat menanggung orang tuanya dimasa tuanya._

_Lihat diri kita saat ini,_
_Sehebat apapun,_
_Suksespun setinggi langit,_
_tapi tanpa doa, restu orang tua yang membesarkan kita_
_maka tidak akan ada ketenangan, keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup._

_Uang bisa dicari,_
_ilmu bisa digali_
_jabatan bisa kita raih_
_tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang kembali._

_Satu ibu,_
_bisa merawat tujuh anaknya_
_tapi tujuh orang anak belumtentu bisa membahagiakan_
_satu orang ibu._

_Satu ayah,_
_bisa menghidupi tujuh anaknya_
_tapi tujuh orang anak belum  tentu dapat menghidupi_
_satu orang ayah._

_Sesekali tengoklah orang tuamu,_
_tatap wajahnya ketika ia terlelap tidur_
_lihat kerutan di wajahnya,_
_lihat rambutnya yang kini mulai memutih,_
_lihat badannya,_ _yang dulu tegap kini mulai membungkuk,_
_semua telah berubah termakan waktu tapi tidak dengan kasih sayangnya..._

_Sudahkah kita membuatnya bahagia hari ini?_
_Sudahkah kita membuatnya bangga hari ini?_
_Sudahkah kita membuatnya tersenyum hari ini?_

_Tidak akan ada jasa yang mampu kita balas,_
_Tidak akan ada kebaikan yang mampu kita balas,_
_semua begitu banyak, begitu tulus._

_Yaa Allah Tuhanku_
_Hadiahkanlah Kebahagiaan untuk kedua orangtua kami atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan kepada kami._

_Maafkan ..._
_Ampuni ..._

_Terimakasih ......_
_Aku Mencintaimu Ayah, Ibu..._
_Kasihmu takkan pernah terganti_  
_Perlakukanlah orang tua mu seperti raja, maka hidupmu akan seperti raja._

Rabbana Taqabbal Minna.
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami),

Aamiin Allohumma Aamiin
Share:

Sunday, December 11, 2016

Bait-bait Peneguh Jiwa #11

Oleh: Shakti Jannada Sukmaseta

🌊 ** 🌊
_12 Rabiul Awwal 1438H_

*Standar Ukhuwah dan Syarat-syaratnya*
Ukhuwah atas nama Allah mempunyai ukuran dan syarat-syarat yang harus diketahui dan diperhatikan selain juga harus dipakai sebagai metode dalam menjalaninya.
Ukhuwah dapat menciptakan kebahagiaan manusia di dunia ... bahkan Allah menghitung perbuatan seseorang dari intensitas ukhuwah tersebut pada hari kiamat nanti.
Rasulullah bersabda,
_"Seseorang bisa terpengaruh oleh agama sahabat karibnya. Oleh karena itu, perhatikanlah salahseorang diantara kamu dengan siapa ia bergaul."_
(HR.Abu Dawud)

Dan dikatakan pula,
_"Barangsiapa mencintai suatu kaum maka dia akan dimasukkan hitungan kedalam kaum tersebut"_
Melihat pentingnya masalah ini, maka apa sebenarnya standar yang harus kita pakai dalam mengukur ukhuwah kita atas nama Allah?

Allah telah memberikan batasan tentang ukuran tersebut sebagaimana tergambar dalam firmanNya melalui bahasa Nabi Musa,
_"dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami."_
(QS.Thaha : 29-35)

Nabi Musa telah memberi batasan tentang tujuan dari _ukhuwwah_ yang hendak diraih, dia menginginkan saudaranya yaitu Nabi Harun agar bisa menjadi sandarannya, yang bisa men _support_nya dan membantunya menghadapi kehidupan.
Musa ingin Harun menjadi kawannya dalam setiap perkara yang dihadapinya.
Saling membagi dalam suka maupun duka, dan saling berbagi menyelesaikan problem.
Disamping itu Musa juga menginginkan Harun sebagai saudara yang bisa membantunya dalam meningkatkan dzikir kepada Allah dan bertasbih kepadaNya.

👳🏻📿👳🏻📿👳🏻📿

Ketiga sifat tersebut yaitu,
*1. Tolong menolong dalam kehidupan*
*2. Berbagi dalam menyelesaikan masalah*
*3. Membantu mendekatkan diri kepada Allah*
adalah ukuran yang harus selalu dipakai oleh orang yang ingin ukhuwahnya di jalan Allah.
Sifat ini adalah contoh ideal yang dimaksudkan sebagai ukhuwah karena Allah.
Akan tetapi _*sifat-sifat seperti ini tidak muncul dalam diri seseorang dengan seketika*_, namun mencapai kesempurnaannya *melalui proses yg panjang.*

Seseorang saudara yang engkau cari untuk membantumu sebenarnya dia juga mencarimu untuk dapat membantunya, sehingga perumpamaan dua orang saudara ketika mereka berdua bertemu adalah seperti dua tangan, yang membasuh satu sama lain.
Demikian juga yg dilakukan *seorang kawan di jalan Allah*, masing-masing memiliki kekurangan yg akan dapat dihilangkan dengan saling mengingatkan dan menjaga, saling menasehati dan saling berwasiat dalam kebenaran diantara mereka.

Secara garis besar, syarat-syarat ukhuwwah tersebut adalah membangun hubungan tersebut atas nama Allah serta karena ridla-Nya, yang bersih dari tendensi yang bersifat keduniaan dan masalah-masalah yang menyangkut materi.
*Yang mendorong terjadinya semua  itu tentu iman kita kepada Allah, bukan yang lain.*
Allahu a'lam.

Sumber:
*Rakaizu Dakwah*( _Dr.Majdi Al-Hilali_)

👳🏻📿👳🏻📿👳🏻📿

Selamat Rehat Sobat..
#RimbawanMuslim
#BertemudalamKetaatan
#BersatuDalamPerjuangan
🌜🌟🌜🌟🌜🌟
Share:

Saturday, December 10, 2016

Bait-bait Peneguh Jiwa #10

🍁 *Bait-bait Peneguh Jiwa #10* 🍁
_11 Rabiul Awwal 1438H_

*Ketika mereka berpaling*
Rintangan pertama di jalan dakwah yg dihadapi para da'i ialah berpalingnya manusia dari mereka dan tidak memperdulikan apa yang didakwahkan kepadanya, seolah-olah telinga mereka telah tuli.
Jika cobaan-cobaan seperti itu membuat mereka merasa sedih dan lumpuhnya tekad mereka, dan mereka tidak berpuas hati dengan sambutan yang telah diperoleh, maka dia telah gagal di permulaan jalan dakwah.
*Mereka ini tidak dapat diharapkan lagi* untuk meneruskan jalannya bersama angkatan para pendukung dakwah kepada Allah.

Setiap orang yang melalui jalan dakwah ini wajib mempersiapkan dirinya diatas jalan dakwah walau bagaimanapun susahnya.
Dia harus dapat memahami bahwa untuk mendapat sambutan dan mencapai hasil yang memuaskan bukan satu hal yang mudah karena pendukung dakwah itu menyeru manusia kepada mereka yang berlawanan dengan kehendak hawa nafsu mereka, mengajak mereka meninggalkan beberapa kepercayaan yang sesat dan berbagai adat lapuk jahiliyyah.

🌾🦃🌾🦃🌾🦃

Oleh karena itu,
*Para Dai mesti bersabar dan terus bersabar dalam menyampaikan dakwah,* walaupun manusia berpaling atau tidak memberi perhatian terhadap dakwahnya.
Ambillah teladan dan qudwah hasanah pada diri Rasulullah saw. dalam urusan dakwah ini, karena dia adalah manusia yang sangat tinggi, ideal, dan mulia bagi para pendukung dakwah yang menyeru manusia pada jalan Allah.
Dari sirah ternyata *Rasulullah saw. terus  melancarkan dakwahnya kepada qabilah-qabilah dan suku-suku bangsa Arab di pasar-pasar walaupun mereka menolaknya,*
malah mereka juga memperolok-olokkan dan mengganggunya.
Nabi Muhammad saw. juga merantau ke beberapa tempat yang jauh dan mengalami berbagai kesulitan dalam menyampaikan dakwah Islam.

_"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang dikehendaki-Nya"._
*(Al-Qashash 56)*

Dikutip dari:
*Fiqhud Dakwah* ( _Syaikh Musthafa Masyhur_)
Share:

Friday, December 9, 2016

Bait-Bait Peneguh Jiwa #8

Oleh: Shakti Jannada Sukmaseta

🏹 *Bait-Bait Peneguh Jiwa #8* 🏹
_8 Rabiul Awwal 1438H_

*Mewaspadai Makar Bangsa Yahudi*
_Bismillah..._
_"Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu."_
*(Al-Maidah 62)*

Sebuah ayat yg memberikan peringatan kepada manusia perihal karakteristik bangsa Yahudi yg suka membuat berbagai kerusakan di muka bumi hingga tibanya akhir zaman.

Membicarakan yahudi dr sudut pandang kita selaku seorang muslim bukanlah dalam rangka memupuk mental _anti-semit_( anti ras yahudi), namun hal itu merupakan sebuah ikhtiar untk *menyadarkan kaum muslimin perihal berbahaya&betapa merusaknya makar yahudi yang hendak menghancurkan Islam*

Masih ingatkah kita akan momentum Isra' Mi'raj?
Peristiwa agung itu terjadi pada masa _Aamul huzni_(Tahun kesedihan) dimana Rasul sedang mengalami cobaan berat dalam hidupnya.
Meninggalnya _Sayyidah Khadijah binti Khuwailid_ dan _Abu Thalib_ membuat hati Sang Rasul begitu berduka.
Dua orang yg semasa hidupnya mjd pelindung Rasul dr ancaman serta gangguan Kafir Quraisy tlah Allah panggil ke hadiratNya.
Kemudian Allah 'mengundang' Sang Rasul untuk berjumpa di SinggasanaNya di Langit Ketujuh.
_Ar-Ruhul Quddus_Jibril lalu menjemputnya pada malam yg gelap.

Bersama Jibril,
Rasulullah melintasi gerbang-gerbang langit.
Setiap kali melewati satu saff langit, Jibril mengucap salam hingga malaikat penjaga langit membukakakan pintu untuk baginda dan Malaikat Jibril.

Tatkala Isra' Mi'raj Rasulullah menerima perintah Agung mengenai Sholat di _Sidratil Muntaha_.
Disamping itu Rasulullah juga bertemu dg Para Nabi di tiap Saff langit.
Beberapa diantara Nabi itu adalah utusan yg Allah tugaskan untuk membimbing bangsa yahudi (Bani Israil).

Alangkah tercelanya bangsa Yahudi yang mendustakan Rasul.
Mereka adalah Ahlul Kitab yg menyembunyikan kebenaran.
Al-Quran memperingatkan kaum muslimin perihal keburukan bangsa Yahudi dlm ayat berikut,
_"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui."_
 (Al-Baqarah 146)

Akankah kita abai dengan ayat itu?
Pada fase madinah kita dapat melacak jejak-jejak keburukan Bangsa Yahudi yang mengkhianati Rasul saat Perang Ahzab.
Bangsa Yahudi melanggar perjanjian yg tertuang dalam *Piagam Madinah* yg mereka sepakati bersama Rasul pada tahun 1 Hijriah.
Mereka mengadakan makar keji untuk menghancurkan Islam yang kala itu tengah tumbuh di Madinah.
Salahsatu klan Yahudi (Bani Nadhiir) bergabung dg Pasukan Ahzab yg merupakan perhimpunan dr kekuatan Musyrikin Mekah,Baduy&Yahudi.
Persekutuan pasukan itu menggempur Islam dari arah depan.
Sementara klan Yahudi lain (Bani Quraidhah) menusuk kaum muslimin dr belakang, yg saat itu tengah dikepung pasukan Ahzab.
Dari depan dan belakang pasukan kaum muslimin dihimpit.

Setelah Islam Allah menangkan pd Perang Ahzab, Yahudi menjadi Bangsa yg terusir dr madinah sebagaimana yg Allah terangkan dlm *Surah Al-Hasyr*.
Pasca pengusiran itu, bukannya padam, Api permusuhan Bangsa Yahudi kian berkobar hebat.
Yahudi kian memperkuat basis kekuatannya di *Benteng Khaibar*, yang pada akhirnya akan ditakhlukkan *Ali bin Abi Thalib*.

Bangsa Yahudi yang merupakan *keturunan Nabiyullah Ibrahim 'alaihissalam* (dari jalur Nabiyullah Ishaq) memandang remeh Rasulullah Muhammad saw. yg merupakan *Bani Ismail*.
Mereka menyombongkan diri atas dasar kebanggaan ras.
*Yahudi merasa ras Bani Israil lebih tinggi derajatnya dr Bani Ismail.*
Dimata Yahudi Nabi Ismail adalah anak dari seorang Budak bernama _Hajar_ yg diperistri Nabi Ibrahim.

⚔🇸🇦⚔🇸🇦⚔🇸🇦

Berabad2 usai tumbangnya Yahudi Khaibar ditangan Ali ra. ,
Kelicikan yahudi untk melakukan makar belum sembuh..
Rencana makar mereka tertuang dlm dokumen rahasia yg disebut *protokol zionis*

Henry Ford dlm bukunya _The International Jew_ memberikan gambaran2 kejahatan Yahudi yg keji,
sepatutnya kita mencermati kondisi zaman dan merenungkan apa yg perlu kita kerjakan,

_"Demi alasan ini, kita harus meruntuhkan keimanan, membasmi prinsip-prinsip mendasar tentang Tuhan dan jiwa dari pikiran orang-orang non Yahudi, dan mengganti konsepsi-konsepsi tersebut dengan perhitungan-perhitungan matematis dan hasrat-hasrat material"_
( *Protokol IV*)

_"Kita akan mengancurkan dunia hingga pada akhirnya para non-Yahudi akan menawarkan kita kekuasaan internasional dari alam, dan dengan posisi tersebut memungkinkan kita tanpa kekerasan apapun menyerap semua kekuatan negara dunia dan untuk membentuk pemerintahan adikuasa. Sebagai pengganti dari penguasa saat ini kita harus membentuk lebih dari satu yang disebut sebagai pemerintah adikuasa. Kita harus *mengarahkan pendidikan masyarakat goyim* tersebut. Sehingga kapanpun mereka mencapai sebuah persoalan yang mensyaratkan inisiatif, mereka akan berpangku tangan dalam ketidakmampuan"_
( *Protokol V*)

_"Kita akan mendorong upah naik,meskipun hal itu tidak akan menguntungkan pekerja. Karena pada saat bersamaan, kita membuat harga kebutuhan pokok naik dan bersikap seolah-seolah ini disebabkan oleh kegagalan pertanian dan naiknya harga ternak. Dengan penuh kelihaian, kita juga akan mengurangi sumber-sumber produksi dengan menanamkan ide-ide anarki dalam diri para pekerja dan merangsang mereka mengonsumsi alkohol. Sekaligus mengambil langkah-langkah untuk mengusir kekuatan intelektual non-Yahudi dari negeri ini."_
( *Protokol VI*)

_"Ketika kita menjadi penguasa, kita akan menganggap semua agama yang selama ini ada tidak layak, kecuali agama kita sendiri, yang memaklumnya satu tuhan. Dia yang tekah mengikatkan takdir kita padaNya selaku orang-orang terpilih, dan dia yang telah menetapkan bahwa takdir kita adalah takdir dunia. Karena inilah kita harus menghancurkan semua agama lainnya. Jika dalam perjalanan bermunculan orang-orang atheis sebagai langkah antara, hal ini tidak akan mengganggu tujuan kita sama sekali"_
( *Protokol XIV* )

Untuk mengetahui lebih detailnya,
Tman2 bisa merujuk pada buku yg ditulis Henry Ford.
Ford mgkin tman2 kenal sbg merk mobil terkenal pabrikan USA.
Tpi Ford tak sekedar milyarder yg kaya krn bisnis automotifnya.
Ia seperti *Paul Findley*, seorang senator Gedung Putih yg getol mengkritik Kelicikan Yahudi.
Baik Ford maupun Findley, keduanya adalah warga Amerika Serikat yang berbicara lantang perihal makar yahudi yg menjerat Amerika Serikat sehingga tiap kebijakan AS selalu tertawan oleh kepentingan Yahudi.

*Apa kabar Iraq,Afghanistan,Libya,Mesir,Palestina?*
Layar kaca televisi ataupun media cetak mgkin memberikan sudut pandang bahwa kekacauan di negara2 itu distir kepentingan AS.
Jauh lebih dalam jika kita baca tulisan Paul Findley, sesungguhnya birokrasi AS sedang digerogoti kanker ganas bernama *AIPAC*.
Sehingga tak heran jika laras senapan serdadu, hulu ledak peluru kendali, moncong tank senantiasa menghadap pada rakyat di Negeri-negeri Muslim!
Apakah itu AIPAC?
Seberapa jauh persekongkolan presiden terpilih ~*Donald Trump*~ dg AIPAC untk menindas umat islam?

Temukan jawabannya sendiri sobat...
Kita cermati apa yg akan terjadi beberapa tahun mendatang!

⚔🇸🇦⚔🇸🇦⚔🇸🇦

*Milik siapakah masa depan dunia kawan?*
*Apakah milik Yahudi yg tlah merancang blueprint tatanan dunia baru yg tertuang dlm protokol zionis?*
Hanya muslim sejati yg tetap optimis memandang masa depan dunia.
*Muslim sejati selalu yakin bahwa masa depan adalah milik Islam.*

_"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,"_
( *Ali Imran 140*)

_"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai."_
*(At-Taubah 32)*

Saudaraku,
Pejuang-pejuang muda yg tiada lelah meniti jalan ketaatan...
Yang selalu bersabar diatas keimanan...
Yang senantiasa mengharapkan wajah Allah dlm ibadahnya...
Tetaplah fokus dg amal kebaikan yg kau kerjakan sekarang dan persembahkan kebaikan itu semata karena Allah..

*Kita membahas makar Yahudi semata agar kita kian gigih melakukan kebaikan scr terorganisir!*

Jika Bangsa Yahudi yg punya proyek *mengacaukan dunia* melakukannya secara sistematis.
Maka kita kaum muslimin yg punya obsesi *Meninggikan kalimat Allah dimuka bumi* tentu harus lbh sistematis geraknya.

Sebagai penutup sy kutip perkataan Ali bin Abi Thalib,
_"Al-Haqqu bilaa nidzhaam walaa yaghlibuhul baatil binnidzhaam"_
*(Kebenaran yg tak terorganisir takkan mengalahkan kebatilan yg terorganisir)*

⚔🏹⚔🏹⚔🏹

#RimbawanMuslim
#MembacaZaman
#ThinkGlobally
#ActLocally
Share:

Bait-bait Peneguh Jiwa #7

Oleh: Shakti Jannada Sukmaseta

🔥 *Bait-bait Peneguh Jiwa #7* 🔥
_7 Rabiul Awwal 1438H_

*Detik-detik menuju Akhir Zaman*
Saudaraku..
Saat ini kita tlah memasuki periode keempat dari masa kepemimpinan dunia.
Jika membaca sejarah maka dapat kita ketahui bahwa masa _Nubuwwah_, _Khulafaurrasyidin_, _Mulkan Adhan_ telah berakhir.
Kini kita tlah masuk masa *Mulkan Jabbariyah*.
Sebuah masa dimana orang kafir Allah berikan izin untk menguasai percaturan dunia sehingga kaum muslimin tertindas dan dihinakan.

Adakah kita temukan tanda2 *Mulkan Jabbariyah*?
Marilah kita saksikan kondisi kaum muslimin di berbagai negara..
Jika disebutkan nama-nama negara berikut,
_"Iraq,Lebanon,Afghanistan,Libya,Palestina,Suriah?"_
Apa komentarmu  kawan?
Mungkin kau akan berkata,
_"Itu kan nama2 negara yg *gagal akibat konflik*. Dan penduduknya mayoritas adalah muslim. Rakyatnya miskin, terbelakang,diliputi rasa cemas, menyedihkan pokoknya"_
Mgkin yg lain akan berkata,
_"Itu potret negara-negara seperti yg hadits terangkan. Negara2 yg menjadi *hidangan yg diperebutkan* di tengah meja makan"_

Lalu apa komentarmu ketika disebut nama-nama negara,
_"Rusia,Amerika,China,Inggris,Italia,Prancis,Belanda,Jerman,Jepang,Korea?"_
Mgkin kau akan berkata,
_"Wah..kalau itu negara negara kuat yg ada di dunia. Rakyatnya makmur,berpendidikan tinggi,hidup dalam kedamaian dan aman"_

Kawan, demikianlah gambaran akhir zaman dimana kaum kafir Allah buat unggul dr kaum muslimin..
Dg segala kedigdayaannya kaum kafir akan menindas muslimin..
Namun _periode mulkan adhan_ nampaknya mulai memasuki klimaksnya...
Dan akan bergulir kepada periode _Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah_

🇮🇩🇪🇬🇵🇸🇸🇦🇹🇷

Kawan-kawan,
sebuah ayat yang agung patut menjadi perenungan kita bersama,

 _Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka._
_Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)._
_Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu."_
*(Al-Baqarah 120)*

Ayat ini turun pada masa _nubuwwah_ dimana nabi masih hidup dan menjadi pelita ummat...
Apabila Rasul masih hidup sekarang, mungkin ayat itu akan terus menerus Rasul sampaikan kepada ummat sebagai peringatan..

Dua kaum yg Allah sebut dalam ayat itu adalah: *Yahudi* , *Nasrani*
Dan hari ini kedua kaum itu tlah menjelma mjd sebuah entitas masyarakat pada Negara-negara maju yg tadi disebutkan didepan..
Mereka jauh lbh unggul dari kaum muslimin di bidang iptek, politik, ekonomi, pendidikan,dsb
Dan atas pencapaian mereka, kaum muslimin sering dibuat inferior/rendah diri atasnya

Kawan,
Siapakah yg mendengar pertama kali ayat 120 Surah Al-Baqarah itu kawan?
Mereka adalah para Sahabat..
Yg tak lain merupakan Masyarakat Arab yg negaranya terisolasi dr percaturan dunia.
Romawi&Persia yg mjd negara adidaya kala itu tak menaruh minat padanya.
Ayat ini dipahami betul oleh para sahabat generasi awwal yg menjadi pengikut setia Rasulullah.
Sehingga jika kita menyimak sejarah Rasul, kita dapati fenomena bahwa jumlah pemeluk islam kian bertambah dari hari kehari saat Rasulullah hidup..
Meski disiksa oleh orang-orang kafir hal itu tak membuat mereka keluar dr agamanya..

🇹🇷🇸🇦🇵🇸🇪🇬🇮🇩

Zaman tlah melaju hingga memasuki tahun 1438 Hijriah,
Islam tak hanya masyarakat arab yg hari ini menjelma mjd entitas masyarakat timur tengah.
Namun islam juga identik dengan orang melayu macam kita (Orang Indonesia)..

Jika melihat realitas kekinian, maka ayat 120 itu makin terasa hikmahnya..
*Kita (Muslim Indonesia) hari ini mgkin kiblat ibadahnya masih ke  Ka'bah...*
*Namun kemanakah pemikiran (aqidah) dan perilaku (akhlak) kita berkiblat?*

Kawan,
Mgkin orang2 masih melihat kita (muslim indonesia) sebagai muslim krn badan kita masih mengerjakan ritual ibadah islam..
Namun marilah kita merenungkan dua pertanyaan ini..

*1. Adakah orang Islam yg mengerjakan ibadah islam tpi pemikirannya berkiblat pada orang kafir?*
*2. Adakah orang islam yg mengerjakan ibadah islam namun perilaku/akhlaknya berkiblat pada orang kafir?*
Apakah kita termasuk diantara kedua golongan itu?
Wallahu a'lam..

_Udkhulu fissilmi kaaffah_
Kawan, marilah masuk islam secara kaffah..
Mari _kita Islamkan Aqidah/Pemikiran kita..._
Kemudian _kita islamkan ibadah kita_
Lalu _kita islamkan akhlak kita_

Marilah kita mempelajari secara serius aqidah islam untuk ditanamkan kuat dalam fikiran..
Lantas dari pemikiran itu dapat melahirkan ibadah-ibadah yang benar dan sesuai dg syarit Islam..
Kemudian buah dr ibadah yg kita lakukan scr benar itu dapat memunculkan keagungan akhlak islam yg menjadi daya tarik dakwah...

Marilah berkomitmen untuk mengislamkan seluruh sendi hidup kita sobat..

🇮🇩🇪🇬🇵🇸🇸🇦🇹🇷

#IslamkanAqidahmu
#IslamkanIbadahmu
#IslamkanAkhlakmu
#JadilahMuslimSejati
Share:

Bait-bait Peneguh Jiwa #6

Oleh: Shakti Jannada Sukmaseta

🌷 *Bait-bait Peneguh Jiwa #6* 🌷
_4 Rabiul Awwal1438H_

*Kegetiran dalam pertengahan jalan*
Jika kita menyaksikan aliran air sungai, maka sungguh indah tatkala ia *_mengalir..._*
Dalam *_kelembutan gerak_* ia meliuk2 mencari celah bebatuan..
Ia sekalipun *_tak pernah menghempas2 marah_* bagai gelombang samudra..
Ia menampilkan *kejernihan diri* disaat mampu mengendapkan segala anashir pengotor di dasar gelap..
Wajahnya berkilauan membiaskan cahya matahari..
Dalam ketenangannya, gemericik pelan mengiring kedamaian..
Sesekali dikala alirannya tersumbat,
Air memang *berhenti mengalir sejenak*..
Namun tak berselang lama, ia *kembali mengalir* usai mengikis penghalang..

_Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim"._ ( *Al-anbiya: 87*)

Dalam masa kehidupan seorang yg bergiat menyeru manusia pada aliran-aliran kebaikan..
Maka ia senantiasa akan gigih mencari-cari celah peluang untk mengajak orang pada aliran kebaikan yg sedang dibuatnya...
Dengan watak dasar lembut ia memiliki daya gerak yg luar biasa..
Ia memiliki kharisma yg demikian tinggi, segala bentuk ambisi atau ego tlah mampu ia kendalikan..
Sehingga manusia melihatnya diliputi ketulusan&keikhlasan...
Hadirnya pun menebar kedamaian bagi sekitar..
Tatkala ia alami problema, ia hanya sejenak berhenti..
Usai melihat jalan baru, ia segera tak membuang waktu tuk lanjutkan perjalanan..
Demikianlah potret ideal para dai..

⛵🌊⛵🌊⛵🌊

Nabi yunus dalam suatu masa pernah *khilaf dan putus asa..*
Beliau *berhenti* dr proyek menyeru manusia pada Agama Allah..
Merasa *tiada lagi guna*, ia berpisah dr kaumnya nan durhaka...
Nabiyullah yunus lalu berada dalam *kegelapan yang berlapis2..*
Dlm gelap itulah beliau melakukan taubat dan refleksi diri..
Setitik cahaya hidayah akhirnya Allah berikan pada hambaNya yg mau taubat&kembali padaNya..
Yunus pun kembali melakukan proyek menyeru manusia pada agama Allah..

Demikianlah sobat..
Tentu ada waktu dimana kita merasa letih atau bahkan diletihkan oleh segala bentuk aktifitas dakwah...
Dakwah bkn lagi mjd motivasi tuk memunculkan nuansa hidup yg lbh bermakna....
Ia perlahan menjadi beban yg menambah kegetiran pada perjalanan akademik...

Mgkin pada batas tertentu akan mulai fikiran lancang yg mulai berani menghardik Allah,
_"Ya Allah, Engkau bilang jika hamba menolong agamaMu maka Engkau akan menolong hamba ya Rabb?_
_Hamba tak ingin menuduhMu berdusta Yaa Rab.._
_Tapi inilah kepedihan yg terasa, akademik hamba makin hancur ya rabb_
_Mengapa mereka yg gemar maksiat atau yg tak pernah disibukkan oleh beban2 semacam hamba, justru kian menjulang prestasi akademiknya ya Rabb?_
_Ya Allah engkau tak tidur kan?_
_Mana pertolonganMu ya Rabb?_
_Hamba tlah menanti sekian lama_

🌊⛵🌊⛵🌊⛵

Jikalau engkau pernah alami itu, atau sedang alaminya..
Maka barangkali itu momen dimana Allah menegurmu atau ingin menguji kesabaranmu..
Maka kembalilah pada Allah dg mentaubati semua salah..
Tak pernah Allah sekalipun mendzalimi kita..
Nampaknya kita sendiri yg melakukan tindakan penzaliman diri sendiri tanpa sadar..
Lantas menjadikan dakwah sbg kambing hitam yg tertuduh
_Allahu a'lam_

⛵⛵

Selamat menempuh UAS ( _Ujiannya Akhi Soleh_) 😊

#RimbawanMuslim
#UASbertaburHikmah
#MengharapRidlaAllah
Share:

Bait Kata Penggugah Jiwa

#Bait Kata Penggugah Jiwa#

Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar. Namun, janganlah kau berputus asa, karena mereka semua datang dari sumber yang sama, dari Keabadian. Masukilah Keabadian itu, maka kau akan melihat segala sesuatu tumbuh dan berkembang, memberi hidup baru dan kegembiraan baru bagimu
(Jalaluddin Rumi)
Share:

Bait-bait Peneguh Jiwa #9

Oleh: Shakti Jannada Sukmaseta

👶🏻 *Bait-bait Peneguh Jiwa #9* 👶🏻
_10 Rabiul Awwal 1438H_

*Lisan mungilnya berucap : ALLAH!*
Senja yg bersahabat.  Tiada rintik hujan yg menggigilkan dedaunan.
Dedaunan sesekali bergesekan berkat tiupan angin senja.
Rona merah mulai nampak pada kaki langit, membiaskan sisa sinar mentari yg hampir sirna.
Warna yg begitu lembut.
Nampaknya malaikat penjaga langit sedang ingin mengabarkan pada manusia bahwa waktu maghrib tlah tiba.

Santri terakhir pun tlah menyelesaikan bacaan Iqro'nya, Sesaat setelah adzan selesai dikumandangkan.
Kuliah jam di sebelah tangan kiriku, rupanya sudah jam setengah enam lebih.

Tpa pun kami akhiri. Masing-masing santri mulai mengambil air wudlu, meski harus diingatkan dua kali.
Nampaknya *bermain* tlah mjd *tabiat alamiah anak*, wudlu saja masih saling mencipratkan air ke muka tmannya.

Diantara mereka ada satu anak yg blm wudlu.
Umurnya sekitar 5 tahun lebih sedikit.
Ia masih sibuk menatap langit sambil pegangan dinding, dinding yg membatasi masjid tempat kami ngajar tpa dengan kolam ikan.
Wajahnya tengadah ke langit.
Saat kudekati, seperti tahu akan di tanya dia pun mengucapkan satu kata seolah ingin menjelaskan aktifitas apa yg tengah dia kerjakan.
_"Bulan!"_,
demikian ucapnya sambil menunjukkan jari kecilnya ke langit.
Oo..ternyata dia sedang mengamati bulan.
_"Ayo wudlu pandu trus solat"_
Dia menggeleng.

Aku berusaha berdiplomasi dengannya.
Lalu kuberi dia pertanyaan, _"Pandu, siapa yg menciptakan bulan?"_
Lisan mungilnya berucap, _*"Allah!"*_
_"Kalau yg menciptakan matahari siapa?"_
Ia menjawab lagi,
*_"Allah!"_*
_"Kalau yg menciptakan Pandu siapa?"_
*_"Allah!"_*
_"Pandu, kalau kita sholat itu untuk siapa?"_
*_"Allah!"_*
Setelah pertanyaan tersebut kuajukan kini saatnya masuk ke substansi diplomasi.
_"Pandu yuk segera wudlu trus solat untuk Allah.."_
Aku pikir aku akan berhasil namun jawabannya diluar dugaan..
*"Moh!"*, katanya sambil menggeleng.
Lalu dia ngacir meninggalkanku..
Kaki kecilnya berlari menuju rumahnya yg di belakang masjid.
*_"Baiklah, aku gagal kali ini"_*, batinku sambil tersenyum melihat polah anak itu.
Aku masuk masjid untk tunaikan shalat maghrib setelah gagal dalam upaya diplomasi dengan anak usia 5 thn.

🌳🐿🌳🐿🌳🐿

Selepas menunaikan sholat maghrib, aku menyapa seorang santri perempuan.
_"Aida, jadi latihan ndak?"_
_"Jadi mas."_
_"Mau sama aku apa mbak husna aja?"_
_"Sama mas aja"_
_"Yaudah, ayo ambil Quran"_
Namun tak berapa lama, ia meralat jawabannya.
_"Eh,sama mbak husna aja mas"_
_"Yaudah ndak papa, segera ambil Qur'an aida"_
Tak berapa lama dia pun mengambil Quran, dan duduk mengaji disimak kawan saya.
Terdengar lantunan suaranya membaca surah Al-Mursalat.
Surah ke-77 yg sangat dia gemari krn sudah menguasai nadanya.
Aku mendengar suaranya dari dalam, sementara dia dan kawanku mengaji di selasar masjid.

Aida sengaja minta dilatih karena dia hendak tampil di acara pengajian yg diadakan takmir masjid tmpat kami ngajar tpa.
Dia dipersilahkan memilih surat yg dia suka.
Anak kelas 4 SD itu masih iqro', tpi semangat baca Quran..khususnya surah Al-Mursalat yg sudah agak dia hafal.
Barangkali guru SDIT nya sering memurajaah surah itu.

Tak berapa lama kemudian, ayat ke 50 Surah Al-Mursalat tlah selesai dia baca.
Ayat 50 yg artinya,
_"Maka kepada perkataan apakah selain Al Quran ini mereka akan beriman?"_
Tman sy tlah pulang,dan ia tengah beres2.
Mengembalikan Quran ketempat semula ia mengambil

Kuliat jam masjid waktu baru menunjukkan 18.37.
Lalu kutahan sejenak dirinya, tiba-tiba aku penasaran dan mengajukan pertanyaan kepadanya..
_"Aida, kalau kamu baca Qur'an trus suaramu didengar orang-orang seneng ndak?"_
Saya yakin jawabannya akan *ya*, tpi ternyata diluar dugaan
*_"Nggak"_*, demikianlah jawabannya..

Aku pun penasaran lalu bertanya lagi,
_"Kenapa Aida?"_
_"Aku pengen yang ndenger Allah aja"_, katanya sambil menyunggingkan senyum dr bibir kecilnya.

*MasyaAllah...*
Terlepas jawabannya serius atau cuma bercanda tpi sy tetap merasa kagum.
Demikianlah anak-anak yg disebut _Qurrata a'yun_(menyenangkan hati).
Darinya nampak fitrah iman yg masih bersih.

🌳🐿🌳🐿🌳🐿

_Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa._
(Al-Furqan : 74)
Kedua murid TPA yg saya kisahkan diatas membuat saya teringat dg ayat itu.
Sungguh, dalam diri anak2 yg bersih fitrahnya akan memancarkan *cahaya ilahiyah*

Kawan-kawan,
Dalam diri kita sejatinya ada pancaran cahaya ilahiyah yg timbul berkat keimanan kita.
Cahaya yg memancar itu akan memunculkan _sakinah_(ketenangan) apabila manusia berada di sekeliling kita.

Jika seorang muslim dengan muslim lainnya sedang merajut ukhuwah islamiyah, sejatinya yg mereka lakukan adalah *saling membagi pancaran cahaya ilahiyah*.

Namun, Jika hari ini hubungan kita dg muslim lainnya terasa *kering akan suasana ukhuwah*,
Mula-mula *tengoklah diri kita sendiri*, barangkali ada dosa-dosa yg menghalangi terpancarnya cahaya ilahiyah dari dalam diri kita.
Jangan pandang remeh nilai ukhuwah kaum muslimin,
Krn *ukhuwah adalah konsekuensi dr iman.*
_Tatkala ukhuwah sirna, adakah tersisa iman dalam dada kita?_
Allahu a'lam.

🌳🐿🌳🐿🌳🐿

#RimbawanMuslim
#SabarMemperbaikiDiri
#TiadaLelahBersamaKetaatan
Share:

Bait-bait Peneguh Jiwa#5

Oleh: Shakti Jannada Sukmaseta

🌹 *Bait-bait Peneguh Jiwa#5* 🌹
_28 Safar 1438H_

*Telunjuk yang Bersyahadat*
_"Setelah saya menyaksikan penangkapan setiap orang yang membaca *buku ini*, saya pergi mencarinya lalu membacanya. Saya dapatkan pandangan yang sangat bernilai tinggi sehingga berhak mendapatkan pujian."_( *Yvonne Ridley*,jurnalis senior Inggris _Sunday Express_)

_" *Sebuah buku* yang *dibayar mahal* oleh penulisnya *dengan mati di jalan Allah*"_ ( *Syaikh Abdullah bin Al-Hasan al-Quud*; anggota komisi fatwa _Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts Al-Ilmiyah wal Ifta_ Arab Saudi)

_" *Buku ini* memberi semangat yg tinggi untuk berjuang membela Islam."_ ( *Adian Husaini*, cendekiawan islam, MUI)

🌹🇪🇬🌹🇪🇬🌹🇪🇬

Ulama, Dai, serta para penyeru Islam yang mempersembahkan nyawanya di jalan Allah, atas dasar ikhlas kepadaNya, senantiasa ditempatkan Allah sangat tinggi dan mulia di hati segenap manusia.

Diantara dai dan penyeru Islam itu adalah syuhada ( _InsyaAllah_) *Sayyid Quthb*. Bahkan eksekusi matinya yang dilakukan dengan cara digantung, memberikan kesan mendalam dan menggetarkan bagi siapa saja yang mengenal beliau. Diantara mereka yang begitu tergetar dengan sosok mulia ini adalah dua orang polisi yang menyaksikan eksekusi matinya (di tahun 1966)

Salahseorang polisi itu mengetengahkan kisahnya kepada kita:

Ada banyak peristiwa yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, lalu peristiwa itu menghantam kami dan mengubah total kehidupan kami.

Di penjara militer pada saat itu, setiap malam kami menerima orang atau sekelompok orang, laki-laki atau perempuan, tua maupun muda.
Setiap orang-orang itu tiba, atasan kami menyampaikan bahwa orang-orang itu adalah *pengkhianat negara* yang tlah bekerja sama dengan *agen Zionis Yahudi*.
Karena itu dengan cara apapun kami harus bisa mengorek rahasia dari mereka.
Kami harus dapat *membuat mereka membuka mulut* dengan cara apapun, *meski itu harus dengan menimpakan siksa keji* kepada mereka.

Jika tubuh mereka penuh dengan berbagai luka akibat pukulan, cambukan, itu sesuatu *pemandangan harian yang biasa.*
Kami melaksanakan tugaa itu dengan satu keyakinan kuat bahwa kami telah melaksanakan tugas mulia: *menyelamatkan negara dari para pengkhianat keji yang tlah bekerjasama dengan Yahudi hina*

🌹🇪🇬🌹🇪🇬🌹🇪🇬

Begitulah, hingga kami menyaksikan berbagai peristiwa yang tidak dapat kami mengerti.
Kami menyaksikan *para pengkhianat* ini senantiasa menjaga shalat mereka, bahkan senantiasa berusaha menjaga dengan teguh _qiyamullail_ setiap malam, dalam keadaan apapun.
*Ketika ayunan pukulan dan cabikan cambuk memecah daging mereka, mereka tidak berhenti untuk mengingat Allah.* Lisan mereka senantiasa berdzikir walau tengah menghadapi siksa berat.

Beberapa diantara mereka berpulang menghadap Allah, sementara ayunan cambuk tengah mendera tubuh mereka, atau ketika sekawanan anjing lapar merobek daging punggung mereka. Tetapi dalam kondisi semacam itu, mereka menghadapi maut dengan senyum di bibir, dan lisan yang selalu basah mengingat Allah.

🌹🇪🇬🌹🇪🇬🌹🇪🇬

Perlahan kami mulai ragu, apakah benar orang-orang ini adalah sekawanan _'penjahat keji'_ dan _'pengkhianat'_ ?
Bagaimana mungkin orang-orang yang teguh dalam menjalankan perintah agama adalah orang yang berkolaborasi dengan musuh Allah?

Maka kami, aku dan temanku yang sama-sama bertugas di kepolisian ini, secara rahasia menyepakati, untuk sedapat mungkin berusaha tidak menyakiti orang-orang ini, serta memberikan mereka bantuan apasaja yang dapat kami lakukan.

Dengan izin Allah, tugas saya di penjara militer tersebut tidak berlangsung lama.
Penugasan kami yang terakhir di penjara itu adalah menjaga sebuah sel dimana di dalamnya dipenjara seseorang.
Kami diberitahu bahwa *orang ini adalah yang paling berbahaya* dari kumpulan pengkhianat itu.
Orang ini adalah pemimpin dan perencana seluruh makar jahat mereka.
Namanya *Sayyid Quthb*.

🌹🇪🇬🌹🇪🇬🌹🇪🇬

Orang ini agaknya telah mengalami siksaan sangat berat hingga ia tidak mampu lagi untuk berdiri. Mereka harus menyeretnya ke Pengadilan Militer ketika ia akan disidangkan.
Suatu malam, keputusan telah sampai untuknya, ia harus dieksekusi mati dengan cara digantung.

Malam itu seorang _Syeikh_ dibawa menemuinya, untuk men-talqin dan mengingatkannya kepada Allah, sebelum dieksekusi.

Syeikh itu berkata,
_"Wahai Sayyid, ucapkanlah Laa ilaaha illallah"_
Sayyid Quthb hanya tersenyum lalu berkata,
_"Sampai juga engkau wahai syeikh, menyempurnakan seluruh sandiwara ini?_
_Ketahuilah, *kami* mati dan mengorbankan diri demi membela dan *meninggikan kalimat Laa ilaaha illallah*, sementara *engkau mencari makan dengan Laa ilaaha illallah"*_

🌹🇪🇬🌹🇪🇬🌹🇪🇬

Dini hari esoknya,
kami,aku dan temanku, menuntun tangannya dan membawanya ke sebuah mobil tertutup, dimana di dalamnya telah ada beberapa tahanan lainnya yang juga akan dieksekusi.
Beberapa saat kemudian, mobil penjara itu berangkat ke tempat eksekusi, dikawal oleh beberapa mobil militer yang membawa kawanan tentara bersenjata lengkap.

Begitu tiba di tempat eksekusi, tiap tentara menempati posisi dengan senjata siap.
Para perwira militer telah menyiapkan segala hal termasuk memasang instalasi tiang gantungan untuk setiap tahanan.
Seorang tentara eksekutor mengalungkan tali gantung ke leher beliau dan para tahanan lain.
Setelah semua siap, seluruh petugas bersiap menunggu perintah eksekusi.

Di tengah suasana maut yang begitu mencekam dan menggoncangkan jiwa itu, aku menyaksikan peristiwa yang mengharukan dan mengagumkan.
Ketika tali gantung telah mengikat leher mereka,
*masing-masing saling bertausiyah kepada saudaranya untuk tetap teguh dan sabar, serta menyampaikan kabar gembira, saling berjanji untuk bertemu di Surga, bersama dengan Rasulullah tercinta dan Sahabat.*
Tausiyah ini kemudian diakhiri dg pekikan:
*ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAMD*
Aku tergetar mendengarnya....

🌹🇪🇬🌹🇪🇬🌹🇪🇬

Di saat yang genting itu, kami mendengar bunyi mobil datang.
Gerbang ruangan dibuka dan seorang pejabat militer tingkat tinggi datang dengan tergesa-gesa sembari memberi komando agar pelaksanaan eksekusi ditunda.

Perwira tinggi itu mendekati Sayyid Quthb, lalu memerintahkan agar tali gantungan dilepaskan dan tutup mata dibuka.
Perwira itu menyampaikan kata-kata dengan bibir bergetar,
_"Saudaraku Sayyid, aku datang bersegera menghadap Anda, dengan mebawa kabar gembira dan pengampunan dari Presiden kita yang sangat pengasih._
_Anda hanya perlu menulis satu kalimat saja sehingga Anda dan seluruh teman2 anda diampuni"_

Perwira itu tidak membuang-buang waktu, ia segera mengeluarkan sebuah notes kecil dari saku bajunya dan sebuah pulpen, lalu berkata:
_"Tulislah Saudaraku, satu kalimat saja... 'Aku bersalah dan aku minta maaf' ..."_

(Hal serupa pernah terjadi ketika *Sayyid Quthb* dipenjara, lalu datanglah saudarinya Aminah Quthb sembari membawa pesan dari rezim penguasa mesir, meminta agar Sayyid Quthb sekedar mengajukan permohonan maaf secara tertulis kepada _Presiden Jamal Abdul Nasser_ , maka ia akan diampuni.
Sayyid Quthb mengucapkan kata-katanya yang terkenal,
*_"Telunjuk yang senantiasa mempersaksikan keEsaan Allah dalam setiap Shalat, menolak menuliskan barang satu huruf penundukan atau menyerah kepada Rezim Thaghut..."_*)

🌹🇪🇬🌹🇪🇬🌹🇪🇬

Sayyid Quthb menatap perwira itu dengan matanya yang bening.
Satu senyum tersungging di bibirnya.
Lalu dengan sangat berwibawa beliau berkata,
_*"Tidak akan pernah! Aku tidak akan pernah bersedia menukar kehidupan dunia yang fana ini dengan akhirat yang abadi"*_

Perwira itu berkata, dengan nada suara bergetar karena rasa sedih yang mencekam,
_"Tetapi Sayyid, itu artinya kematian...."_

Sayyid Quthb berkata dengan tenang,
_*"Selamat datang kematian di jalan Allah.... Sungguh Allah Mahabesar!"*_

Aku menyaksikan seluruh episode ini dan tidak mampu berkata apa-apa.
Kami menyaksikan gunung menjulang yang kokoh berdiri mempertahankan iman dan keyakinan.
Dialog itu tak dilanjutkan, dan Sang Perwira memberi tanda eksekusi untk dilanjutkan.

Segera, para eksekutor menekan tuas, dan tubuh Sayyid Quthb beserta kawan2nya akan menggantung.
Lisan semua mereka yang akan menjalani eksekusi itu mengucapkan sesuatu yang tidak akan pernah kami lupakan untuk selamanya....
Mereka mengucapkan: _*LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMAD RASULULLAH...*_

Sejak hari itu,
aku berjanji kepada diriku sendiri untuk bertobat, takut kepada Allah, dan berusaha menjadi hambaNya yang saleh.
Aku senantiasa berdoa kepada Allah agar Dia mengampuni dosa-dosaku, serta menjaga diriku didalam iman hingga akhir hayatku.

Kisah dikutip dari:
Buku *_Ma'alim fi Ath-Thariq_* karya _Sayyid Quthb_ ( halaman 7-12)

🍃🍂🍃🍂🍃🍂
#RimbawanMuslim
#TeguhdanSabar
#DidalamKetaatan
Share:

Bait-bait Peneguh Jiwa#3

Oleh: Shakti Jannada Sukmaseta

💞Bait-bait Peneguh Jiwa#3💞

Bismillah...
Para musafir melalui jalan apapun mesti mempercayai jalan yang mereka tempuh dan merasa bahwa jalan itulah yang akan menyampaikannya ke tujuan yang dikehendaki agar mereka tidak tersesat  dan tidak hilang di tengah jalan,
Serta tidak terjadi keragu-raguan dan hilangnya kepercayaan terhadap sampainya perjalanan, sehingga menjadikannya berhenti berjalan atau berpindah ke jalan lain, lalu mereka bercerai-berai mengikuti berbagai jalan...

*Jalan dakwah* harus lebih diyakini, karena jalan ini adalah jalan asal, pangkal umat islam mengikat segala urusan hidupnya dan kepadanyalah dia menyerahkan segala apa yang dimilikinya, apakah berupa harta dan jiwa ataupun umur, fikiran dan waktu, karena disinilah letaknya kesudahan dan masa depan yang hakiki.

Oleh karena itu setiap umat islam sebelum melangkah diatas jalan dakwah terlebih dahulu harus mengetahui tentang keselamatan dan keasliannya, dan dia harus mempercayai supaya dia tidak menghabiskan umur dan jiwanya di jalan yang menyeleweng dan tidak lurus.

Apakah Umat islam percaya pada satu jalan yang bertujuan membawa kita kepada Allah dan keridhaannya?
Adakah tujuan yang lebih tinggi dari pada Allah?
Kenapa kita tidak mau percaya kepada satu jalan yang pemimpin dan penunjuknya Rasulullah saw. padahal beliau adalah sebaik-baik _uswah_ dan penunjuk ke _shiratal mustaqim_?
_"Katakanlah: Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah yang nyata"_
*(QS.Yusuf : 108)*

Sumber: _Fiqhud Dakwah_ ( *Syaikh Musthafa Masyhur* )

🍃🍂🍃🍂🍃🍂
#SabardanTeguh
#MenitiJalanParaRasul
#HingaAjalTiba
Share:

Bait-bait peneguh Jiwa #2

💞 Bait-bait peneguh Jiwa #2 💞
_25 Safar 1438 Hijriyah_

*Jabatan dan Alat Mencari Rezeki*
_Bismillah..._
Seorang Pemuda atau Pelajar Islam, yang berkecimpung di bidang dakwah sebenarnya masih ringan, karena belum dibebani tanggungan keluarga, masih belum diharuskan mencari rezeki, dan masih mudah melangkah di jalan dakwah tanpa ada ikatan dan tekanan atau gangguan.

Tetapi apabila dia telah *lulus dari sekolah atau perguruan tinggi* dan terikat dengan suatu pekerjaan atau menjabat suatu jabatan, mulailah *dia merasakan adanya ikatan dan kewajiban tertentu* pada jabatan yang harus dijaga.
Kemungkinan perasaan seperti itu mendorong untuk membatasi kegiatan dakwahnya dan mengurangi jihadnya, memperlambat kegiatan dan langkahnya di jalan dakwah.

Dan adakalanya bahkan langsung berhenti di tengah jalan dan tidak mau meneruskan perjalanannya di bidang dakwah.
Jika dia tidak mempunyai iman yang teguh, aqidah yang mantap dan tekad yang kokoh, pastilah dia tidak akan mampu melintasi rintangan dan halangan itu.

*Kekuatan iman* lah yang akan memudahkan ia meneruskan perjalanan dakwah Islamnya dengan penuh keyakinan bahwa _Allah swt._ yang menjamin rezeki dan menanggungnya..
_*Jabatan itu hanyalah satu alat untuk dipergunakan dalam mencapai dan merealisasikan cita-cita di dunia ini untuk mencapai keridlaan Allah.*_

Oleh karena itu wasilah (alat) yang tertentu tidak boleh diubah menjadi rintangan yang menghalangi untuk mencapai tujuan.

Sumber : _Fiqhud Dakwah_ ( Said Hawwa)
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#JumatBarokah
#BacaAlKahfiYuks
#MujahidRimbaRaya
Share:

Bait-bait peneguh Jiwa#1

Oleh : Shakti Jannada Sukmaseta

💞 Bait-bait peneguh Jiwa#1 💞

*Kekerasan Hati karena Lama tidak Aktif*

_Bismillah..._
Rintangan lain yang memerlukan kewaspadaan ialah *kekerasan hati* yang diakibatkan oleh *lamanya seseorang tidak aktif dalam berdakwah.* Rintangan ini tidak muncul sekaligus, akan tetapi secara perlahan-lahan dan berangsur-angsur sehingga hampir-hampir tidak dapat disadari oleh orang yang berjalan diatas jalan dakwah.

Akibatnya kemauan dakwahnya berangsur-angsur lemah, *tidak berdaya* untuk terus aktif dan berusaha dalam persoalan dakwah, dan pada akhirnya padam dan lenyap dari diri kita. Kehangatan Islam sudah tidak terasakan lagi, pengaruh dakwah sudah tidak masuk hati dan tidak berniat lagi untuk melibatkan diri dengan urusan dakwah serta melaksanakan tugas-tugas jihad di jalan Allah.

Hatinya semakin hari semakin berkarat, sehingga tatkala membaca Quran hatinya tidak mendapat kesan apapun, shalatnya tidak khusyu', bahkan kadang lupa dan meninggalkan shalat beberapa hari dengan tanpa menyesal dan rugi sedikitpun..
Akhirnya dia mendapati dirinya jauh dari keadaan dan sifat-sifat mukmin seperti yang digambarkan oleh Allah dalam Al-Quran:
_"Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama-nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal."_
(Al-Anfal : 2)

Untuk menjaga diri dari rintangan ini, pendukung dakwah yang berjalan diatas jalan dakwah harus senantiasa memelihara dirinya supaya tidak terasing dari saudara-saudaranya, supaya senantiasa berada didalam amal dan usaha dakwah, tolong menolong dalam kebaikan, wasiat mewasiati tentang kebenaran dan dengan kesabaran.
Dia mesti senantiasa memperbaiki hubungan dengan Kitabullah dan selalu memeriksa dirinya (muhasabah) sendiri dengan segala perbuatannya satu demi satu.
Disamping itu saudara-saudaranya wajib memberi peringatan apabila dia lupa, dan menolongnya beramal apabila dia telah ingat.

Sumber: *Fiqhud Dakwah* ( _Syaikh Musthafa Masyhur_)
Share:

Bait-bait Peneguh Jiwa#4

Oleh : Shakti Jannada Sukmaseta

🌷 *Bait-bait Peneguh Jiwa#4* 🌷
_Ahad,27 Safar 1438H_

_*Tegar menghadapi Ujian*_
Mungkin ada yang berkata, _"Saya seorang yang baru saja serius berislam. Saya takut tidak bisa tegar atau tidak sabar dalam menghadapi berbagai cobaan."_
Untuk orang seperti ini saya katakan, Nabi bersabda :
_"Barangsiapa berusaha untuk bersabar niscaya Allah akan menjadikannya seorang yang sabar"_ (HR.Bukhari,Muslim,AbuDawud,Tirmidzi,An-Nasai,Ahmad,Malik,Ad-Darimi,Al-Baihaqi)

Selain itu,
 _"Barangsiapa berusaha untuk selalu mengerjakan kebaikan, niscaya Dia akan memberikannya. Barangsiapa menjaga diri dari keburukan, niscaya Dia akan menjaganya._

🌵☘🌵☘🌵☘

Begitulah....
Siapa saja yang mengusahakan faktor-faktor kesabaran, Allah akan menganugerahkan kesabaran kepadanya.
Barangsiapa mengusahakan faktor-faktor _wahn_ (cinta dunia dan takut mati), kegelisahan, kehinaan, niscaya dia akan tertimpa marabahaya yang faktor-faktornya tlah ia usahakan.

_"Dan Allah tidaklah menzalimi mereka akan tetapi merekalah yang selalu menzalimi diri mereka sendiri." (An-Nahl: 33)_

Untuk itu wahai saudaraku seislam, berusahalah untuk bersabar! Berusaha untuk bersabar selama masa tertentu, niscaya Anda akan mendapati diri Anda dalam keadaan sabar setelahnya. Bahkan bisa jadi anda akan menjadi pribadi yang ridha, _InsyaAllah..._

🍁🍂🍁🍂🍁🍂

Jika Anda mulai menginginkan dunia, katakan kepada diri Anda sendiri,
_"Wahai diri, sungguh kamu telah menghabiskan separuh lebih dari perjalananmu menuju Allah, sisanya tinggal sedikit saja._
_Oleh karena itu bersabarlah diatasnya! Wahai diri, janganlah kamu sia-siakan amal saleh yang tlah kamu kerjakan, bangunmu diwaktu malam dan siang, dan kelelahanmu selama bertahun-tahun di jalan Allah dalam masa yang hanya sebentar ini!_

_Kesabaran ini tidak akan lama! Bersabarlah! Sesungguhnya kedudukan cobaan itu seperti tamu, ia pasti akan segera mohon diri. Wahai kaki-kaki penopang kesabaran, teruslah bergerak! Sungguh yang tersisa tinggal sedikit lagi!"_

💦❄💦❄💦

Betapa banyak _ikhwah_ yang baru bisa merasakan hakikat _qiyamullail_ dikala kondisi mereka benar-benar berat.
Betapa banyak mereka yang baru bisa memahami dan mengerti maksud dari ayat-ayat tertentu dan mendapati kedalaman hikmah yang ada didalamnya pada kondisi berat pula.

Semoga Allah senantiasa merahmati _Syaikhul Islam_ Ibnu Taimiyah yang berkata,
 _"Aku, Surga, dan tamanku ada didalam dadaku. Kemanapun aku pergi ia selalu bersamaku, tidak meninggalkanku. Jika aku dipenjara, bagiku adalah khalwah. Jika aku dibunuh bagiku adalah Syahadah. Dan jika aku diusir dari negeriku, bagiku adalah siyahah, melancong"_

📜Nasihat dinukil dr:
_Risalah ila kulli man ya'malu lil Islam_ karya *Dr.Najih Ibrahim*

#TegardalamKetaatan
Share:

Sunday, November 20, 2016

SAUDARI-KU, KAPANKAH ENGKAU SADAR BAHWA DIRIMU ADALAH COBAAN TERBESAR BAGIKU.....?

📚 *SAUDARI-KU, KAPANKAH ENGKAU SADAR BAHWA DIRIMU ADALAH COBAAN TERBESAR BAGIKU.....?*

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

🍂 “Tidaklah aku tinggalkan fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki melebihi cobaan wanita.”[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid radhiyallahu’ahuma]

📝 #Beberapa_Pelajaran:

1) Hadits yang mulia ini menegaskan bahwa wanita adalah cobaan yang paling berbahaya bagi kaum lelaki. Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

“Dalam hadits ini ada pelajaran bahwa fitnah wanita lebih dahsyat dari pada fitnah yang lainnya, dan itu dipersaksikan oleh firman Allah ta’ala,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini (syahwat), yaitu: wanita-wanita…” (Ali Imron: 14)

Maka Allah menjadikan para wanita bagian dari kecintaan lelaki terhadap syahwat, dan Allah memulai dengan penyebutan wanita sebelum berbagai bentuk syahwat yang lain, sebagai isyarat bahwa para wanita adalah pokok dalam hal tersebut.” [Fathul Baari, 9/138]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga mengingatkan,

إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ

“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau, dan sesungguhnya Allah menguasakannya kepada kalian, lalu Allah melihat bagaimana kalian beramal, maka berhati-hatilah terhadap cobaan dunia dan berhati-hatilah terhadap cobaan wanita, karena fitnah (cobaan) pertama yang menimpa Bani Israil adalah pada wanita.” [HR. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu]

2) Wajib berhati-hati dan menjauhi fitnah wanita, tidak boleh merasa aman. Al-‘Allamah Al-Faqih Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

وإخبار النبي صلى الله عليه وسلم بذلك يريد به الحذر من فتنة النساء، وأن يكون الناس منها على حذر؛ لأن الإنسان بشر إذا عرضت عليه الفتن، فإنه يخشى عليه منها

“Maksud pengabaran Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dalam hadits ini adalah agar (kaum lelaki) berhati-hati dari godaan wanita, dan manusia hendaklah selalu waspada, karena manusia hanyalah orang biasa, apabila diperhadapkan kepada cobaan maka dikhawatirkan ia akan terjerumus.” [Syarhu Riyadhus Shaalihin, 3/151]

3) Wajib menutup semua pintu fitnah dari kedua belah pihak, baik laki-laki maupun wanita;
✅ Kaum lelaki diperintahkan menjaga pandangan,
✅ Kaum wanita diperintahkan untuk berhijab; menutup aurat,
✅ Dilarang bercampur baur (ikhtilat) antara lelaki dan wanita.

Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

“Dapat dipetik pelajaran dari hadits ini untuk menutup semua jalan yang memunculkan fitnah dengan wanita, maka setiap jalan yang memunculkan fitnah dengan wanita wajib bagi kaum muslimin untuk menutupnya, karena itu wajib bagi seorang wanita untuk berhijab dari laki-laki non mahram, hendaklah ia menutup wajahnya, demikian pula menutup kedua tangan dan kakinya menurut pendapat banyak ulama. Demikian pula wajib atas seorang wanita untuk menjauhi ikhtilat (campur baur) dengan kaum lelaki, karena ikhtilat dengan kaum lelaki adalah fitnah dan sebab yang menjerumuskan ke dalam kejelekan dari kedua belah pihak, baik dari pihak lelaki maupun wanita.” [Syarhu Riyadhus Shaalihin, 3/151-152]

💻 Baca Selengkapnya: http://sofyanruray.info/saudariku-kapankah-engkau-sadar-bahwa-dirimu-adalah-cobaan-terbesar/


Share:

Friday, November 18, 2016

*HAFAL QURAN 30 JUZ DAN HADlTS TAK MENJAMIN MANUSIA MENDAPAT HIDAYAH MEMELUK ISLAM*

Kisah nyata ini di tuturkan Habib Quraisy bin Qosim Baharun, Cirebon, dr kisah perjalanannya th 1996. Kala itu pesawat melintasi daratan Afrika. Diantara penumpangnya Habib Quraisy dan ibu Tua sekitar 65-70 tahun berpenutup jilbab di sebelahnya. “Dimana asal Anda?” Tanyanya. Tahu Habib Quraisy orang Indonesia, dia mengajaknya berbahasa Indonesia dan amat fasih pula. Ibu Tua itu tersenyum bijak sambil berkata “Saya ‘Alhamdulillah’ menguasai sebelas bahasa dan 20 bahasa daerah”.

Ibu Tua mulai mengupas pembahasan Al Qur’an dg indah dan mahir.
Habib pun penasaran atas kehebatannya menjelaskan Al Qur’an, “Apakah Ibunda HAFAL AL-QUR’AN ?”
Beliau jawab “Ya, saya telah menghafal Al Qur’an dan saya rasa tidak cukup hanya menghafal Al Quran sehingga saya berusaha menghapal Tafsir Jalalain dan saya pun hafal”.

Tidak sampai disitu saja, Ibu Tua itu melanjutkan bicaranya “Namun Al Qur’an harus bergandengan dengan hadist. Sehingga saya kemudian berupaya lagi menghafal hadist tentang hukum sehingga saya hafal kitab hadist Bulughul Marom di luar kepala”.

“Lantas saya masih belum merasa cukup, karena di dalam Islam bukan hanya ada halal dan haram tapi harus ada fadhailul amal, maka saya pilih kitab Riyadhus Sholihin untuk saya hafal dan saya hafal”. Kata Ibu itu menuturkan pendalamannya tentang Islam kepada Habib Quraisy.

Ibu itu kembali bertutur “Di sisi agama ada namanya tasawuf, maka saya cenderung pada tasawuf sehingga saya pilih kitab Ihya Ulumuddin dan sampai saat ini saya sudah 50 kali mengkhatamkan membacanya.
Saking seringnya saya baca Ihya Ulumuddin sampai-sampai Bab Ajaibul Qulub saya hafal di luar kepala”.

Habib Quraisy terperangah melihat kehebatan dan luarbiasanya Ibu itu. Namun karena tidak percaya begitu saja, Habib pun akhirnya mencoba test kebenaran perkataannya. Apakah benar Ia telah hafal Al Qur’an? Apakah benar Ia menguasai Tafsir Jalalain ttg asbabun-nuzul dan qaul Ibnu Abbas? Setelah melalui beberapa pertanyaan. Ternyata benar Ibu itu hafal Qur’an bahkan mampu menjawab tafsirnya dengan mahir dan piawai.

Ketika Habib mengangkat permasalahan ihya mawat yang ada dalam kitab Bulughul Maram Ibu Tua itu pun menjabarkannya cukup jelas.

Ketika Habib membahas tentang hadist Riyadhus Sholihin maka Ibu Tua itu menyebutkan sesuai apa yang disebutkan dalam kitab Dalailul Falihin sebagai syarah kitab hadist tsb.

Dan lagi Ia menjelaskan masalah psikologi hati berbasis kitab Ihya Ulumuddin pada pasal ajaibul qulub. Kembali Habib dibuat heran akan kehebatan Ibu Tua itu dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pesawat akan mendarat di Airport. Ibu itu mengambil tasnya yang ada di kabin. Kerana sudah merasa kenal, Habib membantu menurunkan 3 tasnya ke lantai pesawat. Subhaanallah… Saat Ibu itu menunduk untuk mengambil tasnya ternyata keluar dari balik jilbabnya seutas kalung salib.

Seperti petir menyambar di siang bolong, Habib Quraisy menunduk lemah. Ibu itu tersenyum,  “Akan kujelaskan padamu nanti di hotel.”
Habib akan transit selama sehari semalam, pun Ibu Tua itu. Maka di ruang tunggu dia tunjukkan nomor kamarnya kepada Habib dan berjanji bertemu di ruang lobbi restaurant.

Keduanya akhirnya bertemu. Kpada Habib Qurasy ia mengatakan, “Saya bukan orang Kristen, mengapa saya keluar dari Kristen ?… karena saya menganggap Kristen itu hanya dongeng belaka. Dan kalung ini bukan berarti saya Kristen, tapi kalung ini pemberian almarhumah ibu saya”.

Ia mengatakan bahwa Ia telah mempelajari Kristen, Hindu juga Islam. Ia mengungkap ketertarikannya mengenai keagungan yang ada di balik wahyu Allah SWT dan hadits Nabi Muhammad SAW.
“Ibu apa agamanya sekarang ?” Habib bertanya.
Dia katakan *“Saya tidak beragama”*
“Andai Ibu masuk Islam, begitu baca syahadat, Ibu akan langsung dapat titel ulama”. Karena demikian luas ilmu yang dimiliki kata Habib.

Ia menjawab,
*“MUNGKIN KARENA SAYA BELUM MENDAPAT HIDAYAH DARI ALLAH”*

Habib Quraisy meneteskan airmata bersyukur kpd Allah SWT, bagaimana orang seperti dia yang sudah hafal Al Qur’an dan lain sebagainya belum Allah izinkan untuk beriman kepada-NYA.

Sementara kita tanpa usaha apapun, telah dipilih oleh Allah SWT untuk jadi seorang muslim.
Demikianlah kisah ajaib ini.
*Semoga dapat diambil iktibar betapa bersyukur kita dianugrahi IMAN & ISLAM... dan semakin bertambah kuat sampai ajal menjemput, sehingga kita termasuk orang yang husnul khotimah. Aamiin...*

Ibu tua itu namanya ANNE MARIE SCHIMMEL, ahli terkemuka dalam literature Islam & mistisisme (tasawuf), berkebangsaan Jerman, sebagai professor mengajar di 3 Universitas terkenal di 3 Negara berbeda, dikenal memiliki ingatan fotografis. Wafat tahun 2003 di usia 80 thn, entah bagaimana tentang keimanannya di akhir hidupnya.
Ada yang tahu...???

*BETAPA MAHALNYA HIDAYAH.*
*SETINGGI-TINGGINYA ILMU,*
*SELUAS-LUASNYA PENGETAHUAN,*
*SEDALAM-DALAMNYA PEMIKIRAN, DAN*
*SEKUAT-KUATNYA HAFALAN AL-QUR’AN 30 JUZ DAN HADlTS....*
*TIDAKLAH MAMPU MENGGAPAI HIDAYAH.*

*KARENA HIDAYAH DATANGNYA DARI RAHMAT ALLAH....*
*SEBAGAIMANA SEORANG HAMBA MASUK SURGA KARENA RAHMAT-NYA*
Tidaklah cukup hafal Al-Qur'an dan hadist.

MaasyaaAllaah....
Sujud syukurku pada -Mu ya Rabb...atas nikmat  hidayah ini....
Keep istiqamah ....
                        ☄
*Baca dan fahamkan.. betapa BERUNTUNGnya kita... Alhamdulillaaaaah.... *

 https://g.co/kgs/9KmwUS

🍀💫💫💦🐠💫💫🍀
Silakan dishare...
Semoga bermanfaat...
Share:

Ingin Menikah Tapi Calon Suami Belum Punya Nafkah


ℹ Pembahasan Seputar Problem Remaja Dan Rumah Tangga Saya Cukupkan Sampai Disini (artikel ini) Karena Adanya Beberapa Respon Negatif Dari Sebagian Anggota Yang Kurang Berkenan Pada Tema Bahasan Tersebut Dan Cenderung Menganggap Sebuah Hal Remeh. Berikut Kajian Singkatnya Disertai Penjelasan Tanya Jawab Yang Diambil Dari Kolom Komentar.

🍓🍓🍓🍇🍇🍇🍒🍒🍒🍇🍇🍇🍓🍓🍓

*_Ingin Menikah Tapi Calon Suami Belum Punya Nafkah_*

*SOAL :*
Bismillah. Afwan Ustadz, saya mau tanya. Saya akhwat bercadar (19 th) yang siap nikah. Orang tua saya sudah lanjut usia dan ingin melihat saya menikah secepatnya. Sudah banyak ikhwan yang datang ke rumah saya untuk ta’aruf, tapi gagal terus karena hati saya tidak ada kecenderungan sedikitpun dengan ikhwan-ikhwan tersebut. Sebab sejak lama saya telah mencintai seorang ikhwan yang baik agamanya. Sekarang dia di pesantren untuk belajar dan dua bulan lagi lulus. Apakah boleh saya menunggunya ?. Kami sama-sama ada perasaan. Tapi sayangnya, ikhwan tersebut belum diberi kemampuan dalam ma’isyah (nafkah). Bagaimana sebaiknya, Ustadz ?. Syukran. (Fulanah, Bumi Allah, +628522732xxxx)

*JAWAB :*
Wa’alaikumussalam warahmatullaahi wabarakatuh.
Ukhti.... Laki-laki yang mau menikah berbeda dengan wanita. Wanita jika mau menikah hanya berpikir bagaimana mendapatkan pria yang bermanhaj salaf dan berwajah rupawan. Tapi untuk laki-laki lebih dari itu. Dia harus bertanggung jawab menafkahi diri, istri, dan anak. Jika dia belum punya ma’isyah atau belum bekerja, maka bagaimana dia bisa menunaikan kewajiban sebagai kepala keluarga ??.

Hidup berkeluarga bukan hanya menafkahi istri satu atau dua hari saja. Namun juga bertanggung jawab atas kesehatan keluarga dan kebutuhan lainnya yang masih banyak sekali. Kecuali bila istri mau membantu mencarikan pekerjaan atau bersedia membantu suami berupa harta dengan tidak menyakiti hati suami. Bila seperti itu, maka boleh segera menikah. Tapi jika istri tidak bersedia dan dipaksa menikah, maka dikhawatirkan rumah tangga akan terganggu. Ini sering dialami oleh pasutri bahkan menjadi buah bibir mertua yang suka mulutnya ‘usil’. Karena itulah Allah ‘azza wa jalla berfirman :

وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ

“Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian (diri)-nya, sampai Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya” [QS. An-Nuur : 33].

Jika Anda berdua sabar menunggu dan tidak jatuh kepada hubungan yang haram, baik lewat lisan atau lainnya, insya Allah itu baik. Akan tetapi masih menyisakan satu kendala, yaitu mengganggu pikiran dan ketenangan jiwa. Karena itu, sebaiknya calon suami segera mencari pekerjaan walaupun hasilnya hanya cukup untuk berdua. Dengan hidup hemat dan semangat bekerja, insya Allah akan dikaruniai rezeki setelah menikah nanti. Wallaahu a’lam.

🌐 http://cerkiis.blogspot.co.id/2016/11/ingin-menikah-tapi-calon-suami-belum.html

[Cerkiis.blogspot.com, Dijawab oleh Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron hafidhahullah – dikutip sepenuhnya oleh Abul-Jauzaa’ dari majalah Al-Mawaddah, Edisi 8 tahun ke-3, Rabi’ul-Awwal-Rabi’uts-Tsani 1431 H/Maret 2010].

✍ Ustadz Abul Jauzaa’ berkata :
Begitulah, seorang laki-laki cerdas ketika hendak menikah perlu memikirkan kesiapan nafkah, bukan hanya kesiapan mental. Perlu juga berempati melihat dari sisi si wanita dan keluarganya, bukan dari sisi kebutuhan pribadi saja. Seandainya Anda mempunyai anak wanita, senangkah hati Anda melihat anak Anda kesulitan makan dan pakaian hanya karena suaminya pengangguran tak punya kerjaan ?.

_*Tanya Jawab Dengan Ustadz Abul Jauzaa’*_

● *Tanya :*
bagaimana dengan sahabat rasul yang tidak punya apa-apa dan nikah dengan mas kawin mengajari istrinya al-qur'an?

*Jawab :*
Miskin bukan berarti tak punya nafkah. Coba kita baca sirah mereka. Para shahabat itu bekerja, meski mungkin hasilnya sedikit, karena memang kondisi waktu itu perekonomian tidak seperti sekarang.

Jadi, yang dibahas di sini adalah masalah kesiapan nafkah, bukan miskin dan kaya. Orang miskin tetap mempunyai hak untuk menikah.


*● Tanya :*
Assalamu'alaikum,, afwan mungkin pertanyaannya agak sedikit jauh dari topik,, begini, saya seorang akhwat yang tengah menjalani proses taaruf,, kedua orangtua dari kedua belah pihak telah setuju untuk rencana pernikahan di tahun depan,, hingga sejauh ini, belum ada khitbah dikarenakan melihat dari waktu pernikahan masih lama,, yang ingin ditanyakan, saya dan ikhwan tersebut sering berhubungan lewat sms, konten sms tidak berbau mesra ataupun berlebihan,, namun kadang isinya menurut saya kurang penting,, saya sudah sampaikan ke ikhwan tersebut, agar tidak usah sms kalau tidak perlu,, tapi ikhwan tersebut bersikeras dengan alasan akan ada kemungkaran lebih besar lagi bila tidak ada kontak-kontakan,, saya sudah ingatkan ikhwan ini berkali-kali, akhirnya selalu saya yang mengalah, dan saya terbawa sms/telp yang tidak penting (jadi ngobrol kemana-kemana, walau kontennya bukan konten mesra atau yang berlebihan) ,, kadang setelah kontak-kontakan, saya dipenuhi rasa bersalah, dan jadi beban buat saya, saya ingin komit terhdap ikhwan tersebut, tapi tidak mau kontak-kontakan hal-hal yang tidak penting,,, kira-kira bagaimana ya ustad? apa lebih baik saya menyudahinya, mengingat terlalu lama jarak menikah (setahun lagi)? Tapi saya kasihan kepada ikhwan tersebut kalau disudahi, beliau jadi gagal menikah ?

*Jawab :*
Wa'alaikumus-salaam. Ta'aruf dan persetujuan orang tua tidaklah membuat dua orang berbeda jenis kelamin mempunyai hak berinteraksi lebih dari biasanya. Mereka berdua statusnya tetap dua orang asing dan bukan mahram yang terikat hukum halal dan haram.

Berbicara, telepon, dan sms antara laki-laki dan wanita bukan mahram tanpa ada keperluan merupakan tindakan kurang terpuji. Alasan akan terjadi kemungkaran bila tidak kontak-kontakan adalah alasan yang mengada-ada. Justru dengan telepon dan sms itu terjadi kemunkaran, karena ia akan membuka pintu kejelekan antara kedua belah pihak. Apakah dengan telepon dan sms yang kurang penting itu syahwat laki-laki dan wanita tidak akan bangkit ?. Bukankah salah satu atau dua belah pihak menjadi 'senang' ketika berbicara dengan lawan bicaranya ?. Itulah godaan setan.

Ta'aruf dan khithbah itu dilakukan jika memang sudah benar-benar hendak menikah. Artinya apa ?. Pernikahan itu memang akan segera dilakukan. Jika jarak pernikahan terlalu lama, akan menimbulkan banyak fitnah. Salah satunya adalah yang ukhti alami sekarang.

Nasihat saya, ukhti peringatkan ikhwan tersebut agar tidak berhubungan lagi, dan agar ia jangan telepon/sms kecuali memang ada keperluan yang harus disampaikan. Jika memang ia berkeras seperti yang ukhti sampaikan, maka menurut saya, ikhwan tersebut bukan pilihan terbaik buat ukhti.

Wallaahu a'lam.


*● Tanya :*
iya ustad, saya sudah sampaikan lagi, namun masih saja dengan alasan yang sama,, beliau orang yang shalih ustad sebenarnya,, beliau juga mengakui hal tersebut sebagai kekurangannya,, sejujurnya saya sudah pernah menolak untuk tidak usah melanjutkan karena malah jadi bnyak fitnah,, tapi beliau memohon-mohon agar tetap berlanjut,, akhirnya saya tetap melanjutkan kembali, dan beliau akan membatasi percakapan yang bermanfaat saja seperti ilmu/nasihat (tapi saya menilai, hasilnya tetap akan sama, walau hal tsb bermanfaat, pasti tetap mnjdi tempat setan menggoda)

ustad yang ingin saya yakinkan,, apakah beliau terbaik untuk saya? di sisi lain, beliau orang sangat soleh dibanding saya, ibadahnya juga sangat rajin, beliau banyak ilmunya dibanding saya,, maka itu yang masih membuat saya bimbang,, saya sudah istikhoroh,, dan hingga saat ini selalu belum ada kemantapan hati terhadap dirinya,, apakah hal tsb tanda untuk tidak usah berlanjut? (afwan ustad jadi berkali-kali nanya, saya benar-benar bingung. (sebelumnya,, jazzakalloh khoir ustad, atas nasihatnya tadi)

*Jawab :*
Standar shalih bukan semata-mata karena banyaknya ibadah. Kalau banyak ibadah bisa memastikan keshalihan seseorang, maka Khawarij lah yang pantas disebut shalih dibandingkan para shahabat.

Banyak orang yang punya banyak perbendaharaan pengetahuan. Tahu ini dan itu. Namun apa itu cukup ?. Tidak. Ilmu adalah wasilah (sarana/perantara) untuk beramal. Kalau ilmu tak diamalkan, itu ibarat pohon tak ada buahnya. Yang kita cari bukan orang yang punya banyak ilmu namun mandul dalam implementasi,... yang kita cari adalah orang yang mau dan mampu mengamalkan ilmunya meski sedikit.

Sikap ukhti yang ingin membatasi perkataan yang bermanfaat saja, maka bukan itu yang dimaksudkan. Justru 'membatasi hanya perkataan yang bermanfaat' tadi bukan merupakan perkataan yang bermanfaat. Dan itu pun sudah ukhti akui - bahwa hal itu malah menjadi media setan untuk menaruh racun berbisanya di hati manusia. Yang dimaksudkan adalah membatasi perkataan sekedar keperluan saja. Kalau ada perlu yang mesti disampaikan, baru ngontak. Coba ukhti bayangkan, apakah ukhti rela jika ukhti punya anak wanita kelak sering berhubungan (telepon/sms/chatting) dengan ikhwan yang bukan mahram dengan didalihi macam-macam dalih ?. Wallaahul-musta'aan....


*● Tanya :*
Assalamu'alaikum Ustadz, saya seorang Ikhwan 19 tahun,sedang kuliah, dan ingin menikah namun belum memiliki Pekerjaan, masih bergantung kepada orang tua, yang saya ingin tanyakan, apakah boleh saya menikah meski belum bekerja atau memiliki penghasilan ? Tujuan saya ingin segera menikah karena ingin menjaga Kehormatan dan Agama saya ustadz, karena godaan lawan jenis sangat kuat ustadz, meski saya sudah menjauh dari Lawan jenis Non Mahram, mohon dijawab Ustadz, Terimakasih

*Jawab :*
Wa'alaikumus-salaam. Jika memang itu niat antum, boleh untuk menikah, meski tetap dianjurkan bagi antum - jika antum masih bisa menahannya - agar mencari nafkah terlebih dahulu sebagaimana anjuran yang ada di artikel. Namun jika godaan itu memang sangat kuat dan antum khawatir diri antum benar-benar akan terjerumus pada zina, maka dianjurkan untuk menikah, atau bahkan bisa diwajibkan.

Namun demikian harus diingat,.... antum harus mempunyai kemauan dan bertekad kuat untuk mencari nafkah mulai sekarang. Hal itu dikarenakan nafkah istri antum nantinya berada di pundak antum,..... menjadi kewajiban antum. Jangan sampai kejadiannya kita mencari selamat (dari perbuatan zina), namun istri kita malah celaka dan tertimpa kemalangan (karena disia-siakan dan tak diberikan kecukupan nafkah).


*● Tanya :*
Assamualaikum, saya akhwat 25th, saya akan menikah di 21 desember 2014. Kondisi saya saat memilih dia utk menjadi suami saya karna saya merasa nyaman dan bisa menjadi diri saya sendiri, saya bisa sharing dengan baik, dan menghasilkan suatu solusi. Tapi disepanjang jalan, muncul pertanyaan, mengenai biaya pernikahan dia berikan utk saya. Karena calon suami saya hanya siap secara mental saja, namun kondisi keuangan blum ada saat itu. Akhirnya seiring berjalan dia memberikan uang, yg saya dengar itu uang yang ada di dia. Tp justru pada kenyataannya itu adl uang dari ibunya. Yg jelas2 untuk biaya akad pun tidak cukup untuk menutupinya. Apakah saya terlalu terburu2 dengan keputusan saya menikah ini ? Atau memang ini hanya sebagai ujian saya dengan calon suami saya? Ragu gak ragu, saya jadi berfikir, apakah calon suami saya memang benar2 sudah siap untuk menafkahi saya dan kturunan kami nantinya ? Terimakasih wassalamualaikum wr wb ..

*Jawab :*
Wa'alaikumus-salaam warahmatullaahi wa barakatuh. Tetapkan niat untuk menikah selama itu sudah anti dan keluarga anti pikirkan masak-masak sebelumnya. Menikah itu mulia, lebih menjaga pandangan dan menjaga diri agar tidak terjerumus pada zina. Hanya saja nanti, anti harus senantiasa memberikan semangat pada suami anti agar mencari nafkah, karena ini merupakan tanggung jawabnya ketika menikahi anti. Saya doakan agar urusan anti dimudahkan oleh Allah dan (calon) suami anti segera mendapatkan pekerjaan yang cukup menafkahi keluarga.


*● Tanya :*
temen saya niat taaruf dari keluarga ustadz dari pihak perempuan, niatan tulus menikah dengan jalan agama islam niatan mencegah pacaran, apa daya setelah menikah setahun, si wanita berubah karena semakin lama trnyata keluarga si wanita dan istrinya ternyata materialistis, temen sy yg hanya buruh tiap hari hnya dicaci maki istri dan kluarganya yg ustadz, hnya gara2 diajak hidup sederhana dianggap tidak bisa menyenangkan istrinya, padahal saat taaruf sudah benar2 diyakin akan menerima suami dgn ikhlas yg penting mampu menafkahi lahir batin walaupun sangat sderhana dan tidak kekurangan tapi apa daya skrng mereka sudah bercerai, skrng kawan sy lebih memilih jalan pacaran untuk memilih pasangan dan melihat reaksi keluarga pacar lebih dalam.

*Jawab :*
Materialistik itu gaya hidup yang bisa dimiliki oleh siapapun. Bisa ustadz bisa juga bukan ustadz. Kalau mau jujur, justru yang berlatarbelakang bukan ustadz lebih banyak. Iya apa iya ?. Semakin baik pemahaman agamanya, semakin baik pula pandangan hidupnya.

Saya harapkan, antum menasihati kawan antum agar jangan berpacaran, karena itu dosa. Tidak ada hal yang lebih layak untuk kita takuti selain daripada dosa dan akibatnya. Hidup ini bukanlah eksperimen. Semoga Allah ta'ala senantiasa membimbing kita semua di jalan-Nya yang lurus.


*● Tanya :*
Assalamualaikum ustad,, saya ingin bertanya,, saya sangat pendosa besar ustad,, saya sangat sulit menhan nafsu saya,, sudah ada niat saya untuk menikah tapi saya belom punya pekerjaan ustad, sedang kan si perempuan nya sudah bekerja,, tapi saya gak brani bilang sama kedua orang tua masing2 buat menikah,, tapi saya sudah gak sangub lagi ustad buat nglakuin zina ini,, dosa saya sudah sangat besar ustad,, tolong kasih solusi nya ustad, apa yg harus saya lakukan..?

*Jawab :*
Wa'alaikumus-salaam. Segeralah untuk menikah, jika memang si wanita dan walinya bersedia, karena (salah satu) tujuan menikah adalah memelihara diri dari perbuatan zina.

Namun setelah menikah, antum harus mencari nafkah, karena tanggung jawab keluarga ada di tangan antum. Seorang suami jangan sampai menjadi benalu bagi istrinya. Suami lah yang bekerja di luar rumah sedangkan istri mengurus rumah tangga. Jangan sampai terbalik, haram hukumnya.

Jangan sampai antum meninggalkan satu dosa untuk beralih pada dosa yang lainnya.


*● Tanya :*
Assalamu'alaikum ustad. saya mau bertanya ustad ?

apakah nikah secara agama saja itu ada tanpa melalui syarat - syarat dari negara kita ?

karena saya dulu sempat ngaji dipondok waktu bulan puasa dijelakan sama ustad saya bahwa untuk menghindari dosa pacaran kita dikasih jalan untuk menikah secara agama, dikarenakan kita masih dibawah umur belum memenuhi syarat - syarat menikah dari negara. karena ustad saya dulu pernah nikahkan anak temannya yang masih smp, dikarenakan udah mempunyai calon dan ditakutkan berbuat zina dinikahkan lah secara agama saja, untuk kebutuhan hidup dan lain - lainnya masih ikut orang tua masing - masing. nantinya kalo sudah siap, akan nikah kembali dengan syarat - syarat seperti yang ada.

masalahnya kejadian yang diatas sudah terjadi disaya. saya sudah punya calon. kedua orang tua sudah setuju untuk berhubungan lebih lanjut. akan tetapi kami masih sekolah dan belum lulus. dan saya sendiri sering dimintai tolong orang tua calon mempelai, otomatis saya sering ketemu yang saya takutkan ada dosa disetiap pertemuan saya. niat saya mau ambil cara yang diajarkan ustad saya, akan tetapi saya belum begitu jelas dengan caranya dan syaratnya mau saya tanyakan kejelasan sama ustad saya, beliaunya sudah tiada.

Tujuan pertanyaan saya adalah apakah ada nikah secara agama itu sendri?

seandainya ada, apakah setelah saya menikah nanti saya dan pasangan saya sudah semukhrim dan sah dihadapan allah, serta sarat - sarat yang harus saya penuhi untuk melakukan pernikahan tersebut.

*Jawab :*
Wa'alaikumus-salaam. Menikah secara agama sah dalam kaca mata syari'at yang menghalalkan apa-apa yang diharamkan sebelumnya dari hubungan antara laki-laki- dan wanita. Akan tetapi, tetap wajib untuk mengurusnya di KUA sebagai perwujudan ketaatan kepada pemerintah pada hal yang bukan termasuk maksiat.


*● Tanya :*
Saya ikhwan pengen nikah tadz, tp jodoh tak kunjung datang... Gmn solusinya tadz?

*Jawab :*
Terus berusaha mencari, dan jangan lupa untuk berdoa.


*● Tanya :*
Ustadz sy baca buku ttg fiqih 4 madzhab karangan syaikh al-allamah muhammad bin 'abdurrahman ad-dimasyiq. Menurut imam syafi'i kekufuan dlm pernikahan ada 5 : agama, nasab, pekerjaan, merdeka, dan bebas dr cacat. Sebagian sahabat syafi'i mensyaratkan kekayaan. Imama hanafi sependapat dgn imam syafi'i. Imam Maliki berpendapat sekufu dlm masalah agama. Imam hambali berpendapat sekufu hanya dalam agama dan pekerjaan saja. Trus menurut kesepakatan para imam 4 tsb, menikah dhn seseorang yg tdk sekufu dalam hal nasab adalah tdk haram.

Pertanyaan saya : apakah dgn demikian ketika calon suami menikahi istri dlm keadaan tdk bisa menafkahi atau tdk bekerja menjadi haram ? Dlm artian benar benar tdk punya penghasilan.. jazakalloh khoir atas jawabannya...

*Jawab :*
Haram bagi suami jika ia tidak memberikan nafkah kepada istri dan siapa saja yang menjadi tanggungannya. Pernikahannya sendiri sah.


*● Tanya :*
Assallamuallaikum ,.. Saya sdh menikah,dipernikahan ke 2 sya di karuniai 2 org putra,. Gaji suami 1jt/bln dan tentunya itu hanya cukup utk uang jalan kerjanya (bensin) krn dia kerja dilapangan, tentunya tdk ada yg di berikan pd anak2 dan istrinya, belum lg utk bayar kontrakan, listrik, air, susu dan kebutuhan anak lainnya, sudah 4thn sya bertahan, sehari2 kadang sya jualan pakaian itu pun modal dr sya kumpulkan tiap bulan 20rb, sampa akhirnya dpt 500rb utk modal awal, kadang suami pinjam uang utk menutupi kebutuhan yg akhirnya skr hutang membengkak, suami slalu minta uang atau alasan pinjam utk bayar utang, sedangkan tadinya sya ingin bisa menabung utk anak2, sampai pd akhirnya alm. papah sya meninggal saya dpt warisan 4juta dr hasil penjualan rumah alm. Itu pun di kasih adik2nya alm hanya segitu, sya di dzolimi,. Tp sya coba mengikhlaskan nya,. Dan dr uang warisan itu suami pinjam lg utk bayar hutang2, terkadang suami menyuruh saya pinjam pd adik saya,. Keluarga sya tdk pernah perhitungan, bahkan jajan anak2 saya slalu ke warung mamah saya sampai habis isi warung nya krn saya hutangin,. Padahal keluarga suami saya org tua nya mampu dan ada,. Sya prnah mengeluh pd kakak ipar, tp kakak ipar malah bilang jgn berharap apa2 dr keluarga kami, jgn minta bantuan,. Jalani sendiri km hrs terima suami km apa ada nya,. Pdhl mertua saya itu memberikan rumah pada ke 6 anaknya kecuali suami saya yg tdk di beri,. Td nya sya mengeluh bukan utk meminta uang tp minta solusi hrs bgmn suami sya supaya ada sampingan penghasilan,. Pdhl anak2 mertua semua bergantung pd mertua yg kebetulan punya pabrik,. Setelah itu sya jd suka marah2 krn pusing dgn kehidupan yg sya jalani,. Apakah org tua yg mampu wajib membantu anak lelaki nya yg kondisi nya sprti suami sya?? Krn jujur sya sudah malu dgn kluarga sya sndiri yg gx punya apa2 slalu dibebani oleh sya,. Mohon dibalas pa ustad

*Jawab :*
Saya berdoa kepada Allah ta'ala agar ibu senantiasa diberikan kesabaran, kemudahan, dan rezeki dari-Nya. Nafkah adalah salah kewajiban fisik terbesar yang harus ia tunaikan kepada keluarganya. Jika tidak, maka Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

كفى بًالمرء إثما أن يضيع من يقوت

“Cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya”

Sangat disayangkan, banyak suami yang lalai dalam hal ini. Tidak berusaha maksimal, padahal kaki dan tangannya masih kuat untuk berusaha. Semoga Allah ta'ala memberikan petunjuk kepada para suami agar mereka ingat akan kewajiban mereka terhadap keluarganya.

Seorang yang mampu dari kalangan kerabat mempunyai kewajiban untuk membantu/menolong kerabatnya yang lain yang ditimpa kesusahan.

Semoga bermanfaat.

[Tanya Jawab Disusun Dari Artikel Langsung dan perubahan seperlunya oleh: arifia]

💙💙💙🌹🌹🌹🌿🌿🌿🌷🌷🌷💙💙💙

Sobat, Berikut ini adalah laporan keuangan donasi dari para donatur yang selama ini telah masuk ke rekening kami.

*1. LAPORAN DONASI PROGRAM BANGUN JEMBATAN TASIKMALAYA*

Laporan Dana Masuk (sementara) Bulan NOVEMBER :
+    200.0000  -  Ummu Eny. S
+   2.000.000  -  Ibu Ayu Fitria
+      100.000  -  hamba Allah (UR / Palembang)
+   1.000.000  -  hamba Allah / via Atm RS st maria Pekanbaru.

TOTAL SALDO = 11.953.000 (Sebelas Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Tiga Rupiah)

Biaya Yang Diperlukan Senilai +- 40.000.000 (Sekitar Empat Puluh Juta Rupiah)

Selengkapnya Laporan Program Bantu Muslim bisa dilihat disini : https://cerkiis.blogspot.co.id/p/tetap-mengingatkan-kembali-bagi-yang.html

Besar harapan kami semoga dalam proses pengumpulan donasi dan pekerjaannya nanti agar segala prosesnya dimudahkan oleh Allah ta'ala dan bisa menjadi amalan pahala (insyaAllah) yang terus mengalir.


*2. DANA OPERASIONAL*

Total Saldo Sementara Bulan NOVEMBER : - Rp. 703.000
Selengkapnya Laporan Dana Oprasional bisa dilihat disini : https://cerkiis.blogspot.co.id/p/laporan-donasi-2016-group-cerita.html

Sobat, Bagi yang mempunyai kelebihan harta atau ingin ikut ingin ikut berpartisipasi dan membantu saudara kita untuk membangun kembali prasarana jembatan tersebut atau bantu dana operasional bisa melalui rekening berikut ini


*Rekening Donasi Bantu Muslim Serta Dakwah :*

13-100-100-500-05  -  Bank : Mandiri

Kode Bank : 008  -  an : Yana Caturarifia Hasto.

Harap Konfirmasi Setelah Transfer SMS / (WA) : 085775463505.

*MENGIKUTI KAJIAN VIA BC * GROUP*

DAFTAR : NAMA # JENIS KELAMIN # ALAMAT
KIRIM KE : 085775463505

Mari terus berbagi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan
 
JADIKAN SEBAGIAN HARTA KITA SEBAGAI PENGHUBUNG (insyaAllah) PAHALA YANG TERUS MENGALIR.

Atas perhatiannya kami ucapkan Jazahumullahu khairan katsiron, semoga Allah berikan balasan yang terbaik sebagai gantinya...

💙 Admin Cerita Kehidupan Islami 💙
Share:

Tuesday, November 1, 2016

Mengocehlah agar Indonesia tak seperti Granada

Mengocehlah.... Agar Jakarta tak seperti Granada

(1). Apa yg menyebabkan kerajaan Granada, sbg salah satu kerajaan Islam terkuat di Eropa, akhirnya runtuh?

(2). Jawaban pastinya adalah karena serangan musuh.

(3). Tapi serangan musuh tentu tidak serta merta dilakukan begitu saja. Banyak faktor yg harus diperhitungkan. Salah satunya adalah 'timing' yg pas.

(4). Utk mengetahui kapan 'timing' yg pas, raja Ferdinand dari Aragon perlu mengutus mata2.

(5). Yg dilakukan sang mata2 cukup sederhana : pantau 'ocehan' masyarakat Granada.

(6). Satu waktu ia melihat anak kecil menangis. Dihampirinya sang bocah dan bertanya ttg apa yg menyebabkannya menangis?

(7). "Aku menangis karena anak panahku tidak tepat sasaran", jawab sang bocah. "Bukankah kamu bisa mencobanya lagi?", kata sang mata2.

(8). Jawaban sang bocah cukup mengejutkan. "Jika satu anak panah saya gagal mengenai musuh, apa mungkin musuh memberi saya kesempatan utk memanahnya lagi?"

(9). Mendengar 'ocehan' bocah tsb, sang mata2 menyarankan raja Ferdinand utk tidak menyerang Granada saat ini. Anak kecilnya aja begitu, gimana org2 tuanya?

(10). Bbrp tahun kemudian sang mata2 kembali ke Granada dan dilihatnya seorang dewasa yg sedang menangis.

(11). "Mengapa kau menangis?" tanya si mata2. "Kekasihku meninggalkan aku", jawab si org dewasa tsb.

(12). Maka sang mata2 merekomendasikan inilah 'timing' yg tepat utk melakukan penyerangan.

(13). Tidak butuh lama, Granada sbg benteng terakhir kaum muslimin di Eropa, dapat dikuasai dgn mudah.

(14). Puncak malapetaka bagi kaum muslimin Granada adalah dgn dibentuknya lembaga Inguisition (inkuisisi, pengadilan yang dibentuk oleh dewan gereja). Pilihannya hanya 2 : menerima ajaran katholik atau dibantai.

(15). Maka tamatlah riwayat kaum muslimin di Andalusia, dan Eropa secara keseluruhan.

(16). Mungkinkah tragedi Granada terulang di negeri kita? Bisa iya, bisa tidak. Tergantung apa 'ocehan' kita.

(17). Saya teringat sebuah ceramah dari 'Da'i Sejuta Ummat', (alm) KH. Zainuddin MZ. Beliau katakan: "Allah memang menjamin bahwa Islam akan terus ada di muka bumi hingga akhir zaman; namum Dia tidak menjamin bhw Islam akan terus ada di Indonesia."

(18). Spt mata2 di Granada dulu, musuh2 Islam saat ini jg sedang memata-matai kita. Menunggu 'timing' yg pas.

(19). Bahkan kini mrk tak perlu repot2 terjun langsung ke lapangan utk mengetahui isi ocehan dan obrolan kita.

(20). Cukup pantau sosial media dan simak tema2 apa yg menjadi concern kaum muslimin.

(21). Utk saat ini bolehlah kita bernafas lega. Namun tetap bersiaga.

(22). Bahwa disaat MU kalah telak oleh Chelsea, kita masih 'ngoceh' soal penindasan saudara kita di Suriah dan Palestina.

(23). Bahwa tatkala valentino rossi terjatuh, kita masih 'ngoceh' ttg qur'an yg dinistakan.

(24). Bahwa ditengah dukungan terhadap adik Rachel di Voice Kids Indonesia, kita juga semangat mendukung petisi2 online yg digalang utk memenjarakan ahok.

(24). Ini tanda dan mjd pesan bagi musuh bhw ghiroh jihad itu blm luntur dari dada kaum muslimin.

(25). Apalagi kemudian terbukti bhw kita tidak sekedar besar ngoceh di sosial media, tapi juga wujud di dunia nyata.

(26). Jutaan kaum muslimin, tidak hanya di Jakarta, tapi di berbagai tempat hadir dalam aksi-aksi pembelaan terhadap kehormatan agama yg dilecehkan, dan puncaknya insya Allah pada 4 November nanti.

(27). Ini jelas membuat musuh ketar-ketir meski di back up kekuasaan sekalipun.

(28). Apalagi setelah ustadzuna, KH. Tengku Zulkarnain (wasekjen MUI) menyampaikan 'ocehan' nya: "Wahai Para Penjilat dan Penjual Agama! Berhenti lah Menghina Kami Umat Islam. Nanti Jika Kami Teriakkan JIHAD AKBAR, Kalian Musnah."



(29). Maka jangan anggap remeh meski sekedar 'mengoceh' di dunia maya utk membela Islam. Krn bisa jadi inilah yg membuat mrk berfikir ulang utk menyerang kita. #Granada

(30). Ini ocehanku mana ocehanmu?

Ocehan karyawan yg terjepit di KRL.

I like monday

31/10/2016

-ERWIN-
Share:

Waspada di kala REUNIAN

Sekilas info

Anna Noviana:
*WASPADA DIKALA REUNIAN*

Buat yg akan mengadakan acara reunian biasanya ada yg janjian utk saling jemput2an. Dihimbau jangan sampe terjadi sperti pengalaman yg dialami tmn2 salah satu sekolah dibawa ini yach...

Ceritanya Reunian skolah SMA setelah 45 thn kelulusan. Darjo mau berangkat reunian ber sama2 temen SMA seangkatannya dan janjian ngajak bareng empat temen2 cewek semasa sekolah dulu via telepon..
Dar : "..Nanti bareng ya, kalian semua berempat tunggu tak jemput di halte depan Toko Roti Matahari".."

Pas hari H, Dar bener jemput keempat temen2 cewek semasa sekolahnya itu.
Sekali muter gak ada.
Dua kali muter gak ada. Darjo mulai kesel, mana ini mereka (kesel dlm hati) ? Tiga kali muter, tetap gak ketemu. Dar mulai tambah kesel. Ia lalu nelpon  ke salah satu temen cewek
Dar: "...Hei, kalian di mana ? Aku udah muter2 sampe 3 X tapi gak lihat kalian.

Jawab temen ceweknya : "...Aku sudah di halte depan Toko Roti Matahari dari tadi. Kamu di mana...?"

Dar : "Lho.....aku udah ke situ. Yg ada cuma EMPAT NENEK-NENEK yg rambut putihnya acak kadut.

"Ya, itu kami, Dar," jawab si Cewek. Emangnya kamu kira kita masih SMA.????
Tadi kami juga lihat ada kakek botak mondar mandir di halte, laaa..itu elo Dar...!?

😄😜😆😆
Share:

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GHARAR



*| FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GHARAR |*
==========================
🔊 BroadCast Group WA Pembaca HUJJAH
==========================
Selasa | 19 Dzulhijjah 1437  | 20 September 2016
==========================

Gharar adalah segala sesuatu yang tidak diketahui dan mengandung spekulasi sehingga tidak jelas kesudahannya.
Dengan demikian, jual beli yang mengandung gharar berarti jual beli yang tidak diketahui eksistensi objeknya, begitu juga kadarnya dan kemungkinan bisa diserahkan atau tidak. (al-Fiqh Islami, 5/95-96).

Ketika suatu transaksi mengandung unsur gharar, maka transaksi tersebut hukumnya rusak atau batal.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gharar pada suatu transaksi:

1⃣  FAKTOR PERTAMA

adanya unsur ketidakjelasan (Jahalah) yang terkait dengan transaksi, objek transaksi berupa harga dan barang, waktu serah terima dan sarana-sarana penjamin dalam transaksi.

👍  CONTOH penjual mengatakan “saya akan menjual barang ini kepadamu jika bapakku pulang”. Sehingga berlangsung atau tidaknya transaksi belum jelas, tergantung kepada kepulangan bapak yang belum pasti.

2⃣  FAKTOR KEDUA

Eksistensi barang. Dalam hal ini ada 3 kondisi:

🔹 KONDISI PERTAMA objek transaksi belum terwujud. Misalkan jual beli susu yang belum diperah, sebab kondisi dan kadar susunya belum jelas, bisa jadi susunya keruh dan keluarnya sedikit.

🔹 KONDISI KEDUA, objek transaksi belum dimiliki. Sebagaimana halnya seseorang menjual barang yang sudah dibeli namun belum ada serah terima, artinya barang tersebut masih dalam jaminan penjual.

🔹 KONDISI KETIGA, objek belum berada di tempat transaksi. Dalam kasus ini sebenarnya barang yang ditransaksikan itu ada, namun tidak berada di tempat transaksi, sehingga pembeli tidak mengetahui kondisi sebenarnya dari barang yang ada.

Oleh karena itu kondisi gharar dalam transaksi seperti ini dapat dihilangkan dengan adanya khiyar ru’yah, yaitu hak bagi pembeli untuk menentukan pilihannya antara meneruskan transaksi atau membatalkannya setelah melihat objek transaksi.

3⃣  FAKTOR KETIGA

Unsur serah terima barang. Serah terima barang merupakan proses yang urgen dalam transaksi. Oleh karena itu secara umum para ulama mazhab bersepakat tidak bolehnya transaksi pada barang yang masih spekulasi antara bisa dan tidaknya untuk diserahterimakan.

👍  CONTOH menjual burung yang keluar dari sangkar, menjual hewan buas yang lepas, menjual barang yang dighasab, atau menjual budak yang kabur meskipun diketahui keberadan dan ciri-cirinya.

_Wallahu a’lam bish shawab_
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🔊 *BroadCast Group WA Pembaca HUJJAH*
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
 💌 E-mail: majalah.hujjah@gmail.com
📱  FaceBook: Majalah Hujjah
📷  Instagram: majalah_hujjah
📝  Channel Telegram:
@majalah_hujjah
Share: