Wednesday, December 14, 2016

Bait-bait peneguh jiwa #13

🎍 *Bait-bait Peneguh Jiwa #13* 🎍
_15 Rabiul Awwal 1438H_

*Berselimut dengan pakaian ketundukan*
Saudaraku...
Belenggulah jiwa-jiwa kalian dengan tali kekang!
Belenggulah kerinduan di hati-hati kalian dari kemaksiatan, bacalah lembaran-lembaran _'ibrah_ (pelajaran) dengan penuh pemahaman.

*Wahai Ajal* yang *selalu mengikuti*-nya dan impiannya jauh kedepan, janganlah berlumur dengan segala kejahatan.
Waspadailah wahai yang sedang terlelap, betapa panjang masa yang engkau lalaikan.
*Dunia ini seluruhnya hanyalah impian,* dan yang paling manis padanya hanyalah mimpi yang kacau tak beraturan.

Pemikiran orang dewasa di dunia ini seperti anak-anak.
Siapa mengalahkan nafsunya, dialah yang perkasa.
Sungguh *kelalaian ini telah menggunung dan musibah telah berdatangan*,
_Innalillahi wainna ilaihi raaji'uun.._

*Wahai yang menempuh usia dengan melanggar batasan-batasan Allah _Subhanahu wata'ala_!*
Tangisilah musibah yang menimpa dirimu, barangkali engkau seorang yang terusir.
*Wahai orang yg umurnya semakin melaju!*
Masa yang tlah lalu tak akan kembali padamu.
Peringatan demi peringatan telah memperdengarkan nasihat dan petunjuknya kepadamu.

Ubanpun telah mengabarkan bahwa *engkau sedang menuju kematian* dan akan diratapi orang,
Bahkan lisan _i'tibar_(peringatan) telah berseru memanggilmu.
_"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju TuhanMu"_
(Al-Insyiqaq : 6)

Saudaraku..
*Ini adalah saat-saat untuk kembali kepada Allah _subhanallahu wata'ala_...*
Beristighfarlah dan angkatlah diri dari lembah dosa dan kenistaan!
_"Barangsiapa yang tlah berusia empat puluh tahun sedang kebakaikannya belum mengalahkan keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap memasuki api neraka"_

Wahai orang-orang yg kelalaiannya tlah menimbun dan mabuknya telah berkepanjangan, renungkanlah kelembutan Tuhan dan kebaikanNya kepadamu.
Cucilah mukamu dengan tetesan air mata, kemudian *berselimutlah dengan pakaian ketundukan dan kerendahan*!

Sumber:
*Lautan Air Mata* (Ibnul Jauzy)
Share:

0 comments:

Post a Comment